Jelang Libur Idul Adha 1443 H, ASDP Bidik Kenaikan Penumpang dan Kendaraan 5-10 Persen

  • Oleh : Naomy

Kamis, 07/Jul/2022 18:53 WIB
Angkutan penyeberangan ASDP Angkutan penyeberangan ASDP

MERAK (BeritaTrans.com) - Jelang libur Idul Adha 1443 H, PT ASDP Indonesia bidik kenaikan jumlah penumpang dan kendaraan 5-10 persen.

Saat ini, arus kendaraan yang didominasi kendaraan pribadi terlihat ramai lancar di Pelabuhan Merak yang akan menyeberang menuju Bakauheni, Lampung sejak Kamis (7/7/2022) pagi. 

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, bertepatan dengan momen Idul Adha 1443, ASDP telah mengantisipasi terjadinya peningkatan trafik kendaraan dan penumpang yang akan menyeberang dari Jawa menuju Sumatera.

"Berdasarkan pantauan di lapangan, sejak Kamis pagi terlihat ada peningkatan arus kendaraan pribadi yang menuju Bakauheni, dan arus terpantau ramai lancar. Prediksi untuk periode libur akhir pekan ini ada kenaikan trafik kendaran dan penumpang total sekitar 5-10 persen," kata Shelvy.

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

Data posko Idul Adha mencatat, jumlah kendaraan pribadi yang menyeberang mulai Kamis pagi hingga sore telah mencapai 9.000 kendaraan, atau naik sekitar 20 persen bila dibandingkan rata-rata hari normal sebanyak 6.000 unit. 

ASDP telah menyiapkan skenario layanan padat jika terjadi peningkatan yang signifikan. Tercatat ada 69 unit kapal standbye di lintasan Merak - Bakauheni, dengan rata-rata kapal yang dioperasikan per hari sekitar 29-34 unit. 

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

Dipastikan, kapasitas dermaga di Pelabuhan Merak saat ini diklaim masih mampu untuk menampung kendaraan pengguna jasa pada masa libur Idul Adha tahun ini. 

Adapun dermaga yang saat ini tersedia berjumlah tujuh pasang dermaga akan dioperasikan. 

"Diprediksi, puncak arus berangkat diperkirakan terjadi pada Jumat (8/7/2022) dari siang hingga malam besok, dan untuk arus balik dari Bakauheni menuju Merak akan terjadi Ahad (10/7/2022).

Sementara itu dari lintasan Ketapang-Gilimanuk dilaporkan bahwa arus penumpang dan kendaraan menjelang perayaan Idul Adha 1443 H terpantau ramai mengalir saja. 

"Untuk periode libur Idul Adha, arus dari Bali ke Jawa atau sebaliknya relatif mengalir saja. Adapun jumlah kapal yang standbye di Ketapang - Gilimanuk total 46 unit kapal, 28 unit kapal siap beroperasi harian dengan rata-rata 388 trip/hari.

"Intinya kami telah melakukan berbagai antisipai agar layanan penyeberangan selama periode Idul Adha tetap berjalan lancar, aman, nyaman dan selamat," tuturnya.

ASDP juga terus mengingatkan seluruh pengguna jasa, agar untuk ke depannya agar selalu mengatur waktu perjalanan jauh-jauh hari dengan reservasi secara mandiri via Ferizy (tiket dapat dibeli H-60) khususnya untuk lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk sehingga aspek keselamatan dan kenyamanan dalam perjalanan penyeberangan dapat lebih terjamin. 

"Mohon persiapkan perjalanan kapal ferry dengan baik mengingat tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan, dan pastikan beli tiket ferry hanya di website dan aplikasi ferizy.com atau di mitra resmi ASDP, yaitu: Indomaret, Alfamaret, Agen BRILink dan Agen Finpay," katanya. 

Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan tiket dan memperlancar pelayanan di pelabuhan.

Selain itu, ASDP juga terus mengimbau kepada seluruh pengguna jasa kapal ferry khususnya lintasan tersibuk, Merak - Bakauheni agar tetap berhati-hati saat melakukan penyeberangan, mewaspadai cuaca buruk, dan pastikan kondisi stamina dan kendaraan agar tetap sehat dan prima. 

Sebelumnya diinformasikan sesuai dengan rilis BMKG bahwa beberapa daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem. 

Bagi masyarakat yang ingin melakukan penyeberangan dengan menggunakan jasa penyeberangan ASDP, agar tetap bersabar mengingat kondisi cuaca ekstrem dapat  berdampak pada pelayanan bongkar muat kapal di pelabuhan yang lebih lama dikarenakan kapal membutuhkan waktu saat bermanuver ketika proses sandar di dermaga. (omy)