Kapal Bantu Rumah Sakit Buatan PAL Segera Diluncurkan

  • Oleh : Naomy

Rabu, 27/Jul/2022 14:10 WIB
Kapal Bantuan Rumah Sakit Kapal Bantuan Rumah Sakit

 

SURABAYA (BeritaTrans.com) - Di tengah pandemi yang belum usai. Indonesia masih membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai, khususnya di pulau-pulau kecil. 

Baca Juga:
Pakai Kapal Perang, TNI AL Distribusi Logistik Pemilu ke Daerah Terpencil

Mengusung inovasi produk dengan memerhatikan kebutuhan armada TNI AL, PT PAL Indonesia Kembali menghadirkan produk Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) TA 2020, TA 2021, TA 2022.

Setelah sukses melakukan seremoni serah-terima Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) yang diberi nama KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 pada awal tahun 2022 (14/1/2022), PT PAL Indonesia kini tengah menjalankan produksi untuk sistershipnya, yakni Kapal BRS.

Baca Juga:
Keamanan Presiden, 4 Kapal Perang TNI AL Bersiaga di Pesisir Utara Jakarta

Kapal rumah sakit ini merupakan jenis kapal Landing Platform Dock (LPD), dengan fungsi asasi sebagai 
supporting ship, baik dalam operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP). 

Kemampuan PT PAL Indonesia dalam rancang bangun kapal perang jenis LPD ini, merupakan manifestasi keberhasilan Transfer of Technology (ToT) dengan global partnership. 

Baca Juga:
TNI AL Siap Perkuat Pertahanan dengan Alutsista Baru Tahun 2023

"Kesuksesan tersebut diwujudkan melalui produk-produk andalan seperti; KRI Banjarmasin-592, kemudian disusul KRI Banda Aceh-593 pada 2011, dan KRI Semarang-594 pada tahun 2019," ujar Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia Rariya Budi Harta, Rabu (27/7/2022). 

Dengan pengalaman serta kapabilitas yang dimiliki, PAL dituntut beradaptasi dengan dinamika yang ada melalui berbagai inovasi. 

Setelah sukses melakukan modifikasi desain LPD pada KRI Banda Aceh-593, PAL menjawab tantangan user melalui inovasi, dengan menghadirkan desain kapal jenis LPD yang berfungsi sebagai kapal rumah sakit.

KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 merupakan kapal BRS pertama dibangun di Indonesia, yang mana dari proses desain hingga produksinya dilakukan secara mandiri oleh PT PAL Indonesia.

Sebelumnya, Indonesia telah mempunyai kapal BRS KRI dr. Soeharso-990 hasil alih fungsi dari KRI Tanjung Dalpele-972 yang dibeli dari Korea. 

"Demi mewujudkan kemandirian alutsista 
nasional, PAL berhasil mengembangkan inovasi dalam memenuhi kebutuhan armada TNI Angkatan Laut," katanya.

Proses pembangunan kapal BRS ke-2 ini telah memakan waktu selama 32 bulan. 

PAL sebagai industri manufaktur, yang dalam proyek ini tentunya melibatkan 
kolaborasi bersama mitra global yang cukup besar, baik material hingga peralatan. 

Dengan adanya berbagai kebijakan seperti pembatasan bepergian, impor-ekspor barang di seluruh dunia pada beberapa periode waktu. 

Pandemi ini telah menciptakan 
ruang untuk meningkatkan kolaborasi serta inovasi. 

"Dengan dukungan TNI AL, manajemen PAL merumuskan langkah-langkah strategis agar pembangunan Kapal 
 BRS ini dapat berjalan lancar dengan tepat mutu dan tepat waktu," ungkap dia. 

Saat ini, kemajuan pembangunan kapal BRS ke-2 telah mencapai 81%. Di mana seluruh block telah selesai proses erection atau dalam kata lain keseluruhan konstruksi (platform) kapal telah selesai, serta sistem pendorong kapal telah terpasang bersama dengan beberapa alat kesehatan di dalamnya. 

Sebagai sistership, spesifikasi kapal BRS ke-2 ini tidak mengalami perubahan berarti dengan kapal sebelumnya. 

Kapal ini dilengkapi peralatan kesehatan dan fasilitas setara rumah sakit di darat dengan tipe C.

Kapabilitas serta fasilitas yang setara dengan rumah sakit tipe C ini, memiliki 
kemampuan operasi yang sama dan ada fitur tambahan yang tak dimiliki rumah sakit tipe C umumnya, yakni adanya CT Scan, X-Ray, hingga ruang isolasi yang dapat dirancang untuk menangani penyakit menular sehingga dapat berguna ditengah masa pandemi seperti ini. 

"Selain itu, kapal ini dilengkapi fasilitas penunjang yakni dua unit LCVP, dua unit ambulance boat dan satu unit RHIB, serta memiliki fasilitas deck dan hanggar yang dapat memuat tiga unit helikopter; yang berguna sebagai transportasi evakuasi," ujar Rariya. 

Dalam waktu dekat, 
kapal BRS ke-2 ini siap untuk melaksanakan ceremony shipnaming & launching.

PT PAL berperan aktif dalam penyaluran berbagai stimulus untuk meningkatkan daya saing global. 

Hal ini dibuktikan melalui tingginya peminat pasar global akan inovasi rancang bangun produk LPD milik PAL. 

Selain meningkatkan daya saing di tingkat global, melalui kepercayaan pemerintah sekaligus TNI Angkatan Laut, PAL dapat secara aktif merealisasikan upaya mengurangi ketergantungan terhadap mitra asing, menciptakan lapangan kerja untuk pertumbuhan ekonomi, mengatasi kesenjangan melalui inovasi, serta berkontribusi dalam menjaga kedaulatan negara.

"Setiap kepercayaan yang diberikan kepada PAL, dapat memengaruhi pergerakan ekonomi makro di Indonesia, yakni melalui penyerapan tenaga kerja (labour supply) yang besar dan tumbuhnya industri pendukung lokal sehingga dapat menjadi roda pergerakan ekonomi di tingkat mikro maupun mendorong kesiapan ekosistem industri 
manufaktur dan industri maritim di Indonesia," pungkasnya. (omy)