Menteri Trenggono Optimistis Program Ekonomi Biru Hadirkan Peluang Usaha

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 30/Jul/2022 08:43 WIB
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.(foto:istimewa) Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.(foto:istimewa)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono optimistis penerapan program-program berbasis ekonomi biru yang digagas kementeriannya mampu menghadirkan peluang usaha dan lapangan pekerjaan dalam jumlah besar kepada masyarakat.

Program ekonomi biru yang dimaksud yakni kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota serta pengembangan budidaya laut, pesisir, dan air tawar. 

Baca Juga:
Kementerian-KP Galang Dukungan Internasional, Perluas Kawasan Konservasi Laut

"Kebijakan penangkapan ikan terukur akan memberikan multiplier effect ekonomi seperti kebutuhan tenaga kerja, industri perikanan, dan aktivitas perikanan lainnya. Perputaran uang yang diperoleh akan mencapai sekitar Rp407 trilyun/tahun. Seluruh aktivitas penangkapan ikan terukur akan dipantau melalui sistem pengawasan berbasis satelit," beber Menteri Trenggono saat mengisi kuliah umum kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan 64 Lemhanas secara daring, Jumat (29/7/2022).

Sedangkan untuk kegiatan budidaya, pihaknya fokus pada pengembangan udang, kepiting, lobster, dan rumput laut. Keempatnya merupakan produk perikanan unggulan ekspor Indonesia dan potensi penyerapan komoditas tersebut di pasar global sangat besar. 

Baca Juga:
KKP Temui Kejagung, Minta Pendampingan Peraturan Pengelolaan Lobster?

Untuk udang misalnya, nilai ekspor udang nasional terus meningkat bahkan di masa pandemi Covid-19. Berdasarkan data, nilai ekspor udang nasional pada tahun 2020 di angka USD2,04 miliar, dan meningkat menjadi USD2,2 miliar pada 2021. Begitu pula dengan rumput laut, permintaan cukup tinggi khususnya dari pasar Tiongkok. 

Langkah pihaknya menggenjot pengembangan budidaya empat komoditas tersebut tentunya membuka peluang usaha dari hulu sampai hilir kepada masyarakat pelaku usaha. Dari kegiatan ekonomi yang berlangsung juga akan menyerap banyak tenaga kerja.    

Baca Juga:
Kementerian-KP Raih Pengakuan Standar Internasional Anti Suap

"Kebijakan budidaya ini bertujuan untuk mengurangi jumlah tangkapan yang memiliki kontribusi signifikan di laut, sehingga populasi ikan tetap terjaga
dan melindungi jenis ikan tertentu untuk ditangkap. Rumput laut memiliki nilai strategis untuk menyerap karbon dan menjadi bahan baku utama untuk industri-industri lain," papar Trenggono.  

Di samping dua program tersebut, strategi KKP lainnya dalam mengimplementasikan prinsip ekonomi biru pada tata kelola kelautan dan perikanan yaitu memperluas kawasan konservasi laut, pengelolaan sampah laut melalui program Bulan Cinta Laut, dan melakukan pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau kecil.

"KKP memandang ekonomi biru sebagai salah satu acuan utama untuk membuat laut Indonesia berkelanjutan dan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Strategi untuk mewujudkan komitmen tersebut adalah dengan mengembangkan tiga pilar utama ekonomi biru, yaitu ekologi, ekonomi, dan sosial," pungkasnya.(fahmi)