Pegawai PUPR ke Korsel, Pelajari Smart City hingga Jalan Tol

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 31/Jul/2022 13:16 WIB
Kementerian PUPR. Kementerian PUPR.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian PUPR terus mematangkan rencana kerja sama dengan Korea Selatan (Korsel) untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Nota kesepahaman yang dibuat pada 2019 diperpanjang kembali dalam lawatan menteri PUPR ke Negeri Ginseng pada Jumat (29/7/2022).

Kerja sama teknis pemindahan dan pembangunan IKN menjadi topik utama pembahasan dalam pertemuan bilateral Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Wakil Menteri Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT) Korea Selatan Lee Won-jae di Sejong, Korea.

Baca Juga:
Jalan Tol PSN Ruas Pekanbaru-Rengat Sepanjang 206 KM Sudah Mulai Konstruksi

’’Dalam mempersiapkan konstruksi, kami perlu belajar dari Korea Selatan terkait dengan sistem teknologi cerdas di IKN dan saya berharap dukungan ini dapat terwujud di bawah MoU yang ditandatangani saat kunjungan Presiden Joko Widodo pada Kamis lalu, 28 Juli 2022,” kata Basuki.

MoU kerja sama teknis ini kali pertama ditandatangani pada 25 November 2019 di Busan, Korea Selatan, dan akan berakhir pada 25 November 2022. Dengan perpanjangan, MoU bakal berlanjut hingga 2025.

Baca Juga:
HK Targetkan Perbaikan Jalan Tol Palindra dan Indraprabu Selesai H-7 Lebaran

Basuki menjelaskan, beberapa bentuk kerja sama yang akan dilakukan adalah pertukaran informasi, berbagi pengalaman, pengetahuan, dan teknologi, pengiriman tenaga ahli, peningkatan kapasitas, proyek percontohan, dan lainnya.

Pemerintah Korsel melalui MOLIT akan memberikan program-program dukungan untuk pembangunan IKN. Misalnya, pengiriman 25 pegawai muda PUPR untuk mengikuti pelatihan di Korsel.

Baca Juga:
Jalan Tol Sumatra Ruas Bangkinang - Koto Kampar Dipersiapkan Gratis untuk Pemudik

Basuki mengungkapkan, KCN tahap I yang selesai pada Juni 2021 telah menghasilkan smart city, smart water management, dan desain konseptual smart transportation. Pada tahap II, akan ada perencanaan dan konsep perumahan dinas, rencana implementasi smart solution, serta studi kelayakan keuangan. ”Kami bakal mengelaborasi konsep tersebut dengan perencanaan pembangunan perumahan di IKN,” ujar Basuki.

PUPR mengirim 25 staf pilihan yang terdiri atas insinyur dan noninsinyur untuk menjalani pelatihan intensif di Korsel. Pelatihan di Korsel yang akan berlangsung 35 hari sejak 17 Juli hingga 20 Agustus 2022 itu mengusung tema Strengthening the Capacity of Planning and Implementing Smart Cities in Indonesia.

Semua peserta mempelajari empat tema utama selama lima minggu pelatihan di Korsel. Empat tema itu meliputi pembangunan kota administratif, pembangunan kota pintar (smart city), pengelolaan air cerdas, serta pengelolaan jalan dan transportasi cerdas.(fhm/sumber:jawapos)