Kemenparekraf Hadirkan Wellness Village dalam IWTCF 2022

  • Oleh : Naomy

Minggu, 07/Agu/2022 06:57 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno di IWCTF Menparekraf Sandiaga Uno di IWCTF

 

SOLO (BeritaTrans.com) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menghadirkan Wellness Village yang memberikan ruang kepada pelaku UMKM terkurasi untuk menampilkan produk wellness masing-masing di ajang "International Wellness Tourism Conference & Festival (IWTCF) 2022". 

Baca Juga:
Menparekraf Sebut "Sumarak Ramadhan 2024" Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal di Sumbar

Selama tiga hari, mulai 5 – 7 Agustus 2022 di Alila Solo, Wellness Village merefleksikan kekayaan produk wellness Indonesia yang sangat berpotensi dalam peningkatan well-being serta pemulihan ekonomi pascapandemi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Kemenparekraf menghadirkan 28 pelaku UMKM yang berasal dari dalam maupun luar kota Solo. 

Baca Juga:
Kemenparekraf Bersama KAI dan Astindo Hadirkan "Bundling Paket Wisata Kereta Api"

Wellness Village sendiri menyuguhkan beberapa kategori. Di antaranya personal care and beauty; healthy eating, nutrition, and weight loss; traditional and complementary medicine; physical activities; serta public health, prevention, and personalized medicine.

“Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa kita melibatkan UMKM. Dan ini adalah bentuk keberpihakan kita juga kepada UMKM yang ada di kota Solo dan sekitarnya,” tutur Menparekraf, Sabtu (6/8/2022).

Baca Juga:
Menparekraf Apresiasi Pengembangan Wisata Mangrove Pangkal Babu Jambi

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani Mustafa mengatakan, dalam Wellness Village Kemenparekraf juga menjalin kolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menghadirkan booth BPOM sebagai sarana promosi layanan publik yang berkaitan dengan pendaftaran produk obat tradisional dan kosmetik bagi pelaku ekraf yang belum mendapatkan izin edar.

“Inilah yang menjadi kekuatan kita saat ini, di mana kolaborasi kementerian/lembaga terkait perlu dibangun, sehingga menghasilkan kerja sama yang dapat memberikan kemudahan kepada pelaku usaha. Dengan demikian, percepatan pemulihan ekonomi di sektor parekraf dapat terealisasi,” ujarnya. 

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dr. Penny K. Lukito, MCP, menyatakan pihaknya sangat mendukung pengembangan wellness tourism di tanah air. Menurut Dr. Penny, sumber daya alam Indonesia sangat kaya sehingga dapat diolah menjadi produk wellness seperti kosmetik dan produk herbal. 

Dengan hadirnya International Wellness Tourism Conference & Festival (IWTCF) 2022 akan memberikan semangat dan motivasi kepada pelaku industri untuk terus berinovasi menghadirkan produk wellness yang berkualitas.

“Kami siap untuk memberikan dukungan karena memang potensi produk wellness berbahan alam berupa kosmetik, produk herbal, yang berbasiskan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah dan terdapat nilai-nilai kearifan lokal setempat,” kata Dr. Penny. (omy)