9 Kali Ganti Pintu Keberangkatan, Wanita Ini Nangis Terjebak 36 Jam di Bandara

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 09/Agu/2022 18:47 WIB
Ilustrasi bandara (Airports Council International Europe). Ilustrasi bandara (Airports Council International Europe).

NEW YORK (BeritaTrans.com) - Liburan berubah jadi mimpi buruk. Itulah yang dirasakan oleh wanita ini. Luray, seorang wanita dari Pittsburgh yang liburan ke Italia. Dirinya menceritakan pengalaman liburan terburuk dalam hidupnya lewat video.

Saat itu dirinya tak menggunakan penerbangan langsung. Luray harus transit di New York terlebih dahulu.

Baca Juga:
Akibat Alarm Kebakaran, Ribuan Penumpang Pesawat di Bandara London Gatwick Dievakuasi dan Puluhan Penerbangan Tertunda

Luray bercerita bahwa penerbangan kedua ini menyebabkan banyak masalah. Dirinya diminta untuk pergi ke gate keberangkatan, namun tak kunjung terbang karena penerbangan terus tertunda.

Pintu keberangkatan pun terus berubah. Luray harus bolak-balik naik shuttle karena pindah terminal.

Baca Juga:
Momen Libur Idul Adha, Angkasa Pura II Prediksi Layani 3,62 Juta Penumpang

Satu-dua jam berlalu, tapi Luray tak kunjung berangkat. Pintu keberangkatan masih terus berganti sampai 9 kali!

"Saya hampir kehilangan akal, penerbangan akhirnya ditunda selama 12 jam penuh," ucapnya.

Baca Juga:
Bandara Soekarno-Hatta Proyeksikan Layani 186 Ribu Penumpang saat Akhir Libur Panjang

Luray memutuskan untuk menginap di bandara selama satu malam. Dengan penuh harap, dirinya berdoa agar bisa terbang esok pagi.

Sekali lagi, harapan Luray harus pupus karena penerbangan kembali dibatalkan. Dirinya ingin pulang lewat jalur darat, namun itu memakan waktu 5 setengah jam.

"Saya terjebak di New York, lima setengah jam jauhnya dari rumah. Dan saya bahkan tidak bisa menyewa mobil, karena semuanya sudah habis," jawabnya dikutip dari Yahoo.

Mimpi buruk masih belum usai. Karena Luray masih masih mencari kopernya yang sudah dipisahkan untuk masuk ke pesawat. Untuk bisa mencarinya, petugas meminta Luray menunggu selama beberapa jam.

Saking frustasinya, Luray memutuskan untuk menelpon sang ibu. Sambil berderai air mata, Luray menumpahkan rasa frustrasinya dan minta dijemput.

Luray pun 'diselamatkan' oleh sang ibu. Pengalamannya terjebak dalam bandara selama 36 jam membuatnya lelah dan tak terlupakan.(fh/sumber:detik)