Dukung KTT G20, IPC TPK Konservasi 5.000 Mangrove di Bali

  • Oleh : Naomy

Rabu, 10/Agu/2022 10:26 WIB
Penanaman pohon mangrove di Tahura, Bali Penanaman pohon mangrove di Tahura, Bali

 

BALI (BeritaTrans.com) - Dukung Presidensi Konverensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, PT IPC Terminal Petikemas/IPC TPK gelar Aksi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) konservasi mangrove di Kawasan Tahura Ngurah Rai, Bali.

Baca Juga:
Program TJSL, IPC TPK Berbagi Berkah di Bulan Ramadhan

Sebanyak 5.000 batang mangrove jenis  Rizhopora Mucronata  ditanam di kawasan tersebut.

"Dalam.Konservasi mangrove ini melibatkan 90 nelayan anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang.  

Baca Juga:
Konsistensi IPC TPK Pastikan Keamanan dan Keselamatan Kerja

“Bali menjadi kota keempat IPC TPK melaksanakan konservasi mangrove. Mangrove memiliki begitu banyak manfaat. Pelaksanaan penanaman kali ini sebagai bentuk dukungan Presidensi G20 Indonesia. Bentuk dukungan tersebut kami lakukan dengan menanam mangrove di Kawasan Tahura Ngurah Rai Bali ini.” tutur David Sirait, Direktur Utama IPC TPK, Rabu (10/8/2022). 

Penanaman secara simbolis pohon mangrove dilakukan Selasa (9/8/2022) oleh David dihadiri Made Yuda Wibawa perwakilan UPTD Tahura dan I Wayan Kona Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang.

Baca Juga:
IPC TPK Tetapkan Strategi Bisnis Tahun 2024

Langkah ini menurutnya, dilakukan selain sebagai upaya pelestarian lingkungan juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. 

Dia bilang, berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan mangrove di Provinsi Bali mencapai 2.143,97 Ha.

"Dari luas tersebut, 19 hektar di antaranya termasuk kategori kerapatan jarang, serta masih terdapat habitat mengrove yang berpotensi dapat ditanami seluas 263 Ha," ungkapnya.

Sejak tahun 2021, IPC TPK telah melakukan penanaman 8.225 batang mangrove yang dilakukan di Lampung, Jambi, Palembang dan Bali.

Dari sisi kepelabuhanan, penanaman mangrove juga merupakan implementasi konsep green port.

Adapun fungsi mangrove dalam mengatasi perubahan iklim yaitu pelindung pantai dengan sistem akarnya yang dapat meredam ombak dan menahan sedimen, pencegahan erosi, meredam pasang laut dan rob, meredam energi gelombang laut, menjadi tempat hidup keanekaragaman hayati yang cukup tinggi.

Juga menjadi tempat penunjang kegiatan perikanan baik tangkap maupun budidaya, menjadi potensi wisata yang menarik serta menjadi pengendali pencemaran air. 

“Mangrove memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Harapan kami, dengan penanaman mangrove ini dapat meningkatkan potensi ekowisata, di Kawasan Tahura," kata David.

Utamanya, mendorong pemberdayaan nelayan dalam meningkatkan ekosistem disekitar hutan mangrove juga pemberdayaan istri nelayan yang tergabung dalam Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Mina Lestari Batu Lumbang dalam mengolah mangrove menjadi produk yang dapat dikonsumsi. (omy)