Harta Karun Emas Permata Ditemukan di Kapal Karam Berusia 366 Tahun

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 12/Agu/2022 13:10 WIB
Ilustrasi kapal Nuestra Senora de las Maravillas. Harta karun emas dan batu permata ditemukan di kapal karam yang berusia 366 tahun.(Allen Exploration via LIVE SCIENCE) Ilustrasi kapal Nuestra Senora de las Maravillas. Harta karun emas dan batu permata ditemukan di kapal karam yang berusia 366 tahun.(Allen Exploration via LIVE SCIENCE)

BeritaTrans.com - Harta Karun berupa koin emas dan batu permata baru-baru ini ditemukan di sebuah kapal karam Spanyol  berusia 366 tahun di Bahama 

Kapal yang dikenal sebagai Nuestra Senora de las Maravillas ini punya bobot 808 metrik ton.

Baca Juga:
Kunker ke Spanyol, Kemenhub Bahas Sertifikasi Awak Kapal Perikanan Indonesia

Sebelum karam, kapat itu melakukan perjalanan antara Spanyol dan Kolombia pada tahun 1656 untuk mengambil muatan perak.

Namun dalam perjalanannya itu, kapal mengalami kesalahan navigasi yang menyebabkannya bertabrakan dengan kapal Spanyol lain.

Baca Juga:
Kapal Rodita Kandas di Perairan Bali, 137 Penumpang Dievakuasi

Kecelakaan itu akhirnya membuat kapal kandas dan diperkirakan sebanyak 600 hingga 650 orang di dalamnya tewas.

Lebih dari tiga abad kemudian, puing-puing kapal karam itu tersebar 13 km dari dasar laut.

Baca Juga:
Dihantam Ombak saat Angkut Air, Kapal Karam di Situbondo

Untuk melestarikan apa yang tersisa dari kapal dan muatan yang berharga, tim pelestararian dan arkeolog bawah air internasional telah bekerja untuk memulihkan benda-benda, termasuk harta Karun  di kapal karam di Samudra Atlantik sekitar 70 Km lepas pantai Bahama.

Dikutip dari Live Science, Rabu (10/8/2022) sejarawan sering menganggap Maravillas sebagai salah satu kapal besar Spanyo yang sarat harta.

Sebagian besar harta sekitar 3,5 juta item kemungkinan telah menjadi sasaran para penjarah sepanjang tahun 1656 hingga awal 1990-an.

Allen Exploration (AllenX), organisasi yang mengkhususkan diri dalam menemukan bangkai kapal bersejarah pun kemudian bekerja sama dengan pemerintah Bahama untuk melindungi apa yang tersisa di kapal dan muatannya.

"Maravillas adalah bagian ikonik dari sejarah maritim. Namun sayang sudah banyak hancur karena penjarahan pada abad ke-17 dan ke-18," kata Carl Allen, pendiri Allen Exploration, tim penemu harta Karun emas permata di kapal Karam Maravillas.

Koin emas dan batu permata, harta karun yang ditemukan di kapal karam Spanyol bernama Nuestra Senora de las Maravillas, di Spanyol.

 

Meski begitu masih ada harta karun dan benda-benda dalam kapal karam itu yang tersisa untuk diselamatkan.

Selama dua tahun terakhir, Allen dan timnya berhasil menemukan sejumlah barang dari reruntuhan, termasuk sisa-sisa terakhir kapal itu sendiri.

Beberapa di antaranya adalah pemberat batu, pengencang besi yang pada satu waktu menyatukan lambung dan mur sayap dari alat navigasi perunggu yang disebut astrolabe.

Temuan lain termasuk barang-barang yang digunakan oleh awak kapal seperti guci dari Spanyol, piring dari China dan Meksiko, barang-barang pribadi seperti gagang pedang perak, cincin mutiara, botol anggur, dan empat liontin yang dikenakan oleh ksatria Ordo Santiago, ordo keagaman dan militer Spanyol dan Portugis abad ke-12.

Selain itu, di antara harta Karun di kapal Karam tersebut yang ditemukan yakni, salah satu liontin emas oval yang menggambarkan atau kemungkinan mewakili Dua Belas Rasul.

"Bagian liontin ini bertahan di perairan yang keras ini dan bagaimana kami berhasil menemukannya adalah keajaiban Maravillas," kata Allen dalam sebuah pernyataan.

Akan tetapi kemungkinan yang paling menarik dari semua temuan adalah kargo berharga yang diangkut oleh Maravillas.

Kargo berharga itu memuat tumpukan koin perak, emas, zamrud, batu ametis, dan batangan perak seberat 34 Kg.

"Tim AllenX saat ini sedang memeriksa segala sesuatu mulai dari keramik hingga batu berharga unutk memaksimalkan pengetahuan yang didapat di bangkai kapal kepada dunia," tambah Allen.

Berbagai barang yang ditemukan dan harta karun emas permata di kapal karam Maravillas tersebut akan menjadi koleksi permanen di Museum Bahari Bahama.(ny/Sumber: Kompas.com)