Tren Penumpang Bus dan Kereta Api Meningkat saat Tiket Pesawat Mahal

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 16/Agu/2022 07:48 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Jumlah penumpang angkutan transportasi darat seperti bus dan kereta api tengah meningkat saat ini, di tengah mahalnya harga tiket pesawat. Lantas apakah tren bepergian saat ini bergeser pada angkutan bus atau kereta?

Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat Ateng Aryono menjelaskan, saat ini untuk jumlah penumpang angkutan bus memang meningkat. Meski dia belum bisa membeberkan jumlahnya.

Baca Juga:
Pesawat Boeing 787 LATAM Airlines Terjun Bebas, Penumpang Terlempar dari Kursi hingga 50 Terluka

"Pada dasarnya angkutan darat itu meningkat, namun ini terjadi karena dimulainya pemulihan pasca pandemi sehingga ada pergerakan yang lebih besar dari masyarakat, bukan akibat pesawat mahal," kata Ateng, kepada wartawan, Senin (15/9/2022).

Berkaitan dengan peningkatan harga tiket pesawat saat ini, belum ada pergeseran penggunaan transportasi udara menuju darat, karena penggunaan pesawat masih dibutuhkan untuk menjangkau luar pulau.

Baca Juga:
Pengamat Sebut Saat Revisi TBA Tiket Pesawat, Komponen Biaya Perlu Dipertimbangkan

"Kalau penerbangan seperti Jakarta - Yogyakarta, Jakarta - Semarang dan sebagainya saat ini harga tiketnya juga tidak terlalu tinggi, mereka masih ada pertimbangan dari pricing policynya mereka. sementara kalau yang gak ada pilihan ya mereka tinggikan," katanya.

Meski begitu Ateng mengatakan jumlah penumpang saat ini lebih baik, namun angkutan bus masih berjalan pada 70% - 80% kapasitas, karena hanya tinggi pada waktu tertentu seperti akhir pekan atau awal minggu.

Baca Juga:
Harga Tiket Pesawat Melambung, Ini Kata Kemenhub

"Kondisinya jauh lebih baik tapi ya kalau dibandingkan sama kondisi sebelum pandemi ya masih jauh," katanya.

Senada, VP Public Relations KAI Joni Martinus, menjelaskan pada bulan Juli pelanggan KA Jarak Jauh mencapai 3,2 juta pelanggan atau naik 18,5% dibanding bulan sebelumnya yang hanya 2,7 juta pelanggan.

Namun faktor peningkatan penumpang masih belum diketahui. Dimana banyak faktor lain yang juga menopang peningkatan penumpang.

"Untuk faktornya tidak dapat kami pastikan apakah peningkatan tersebut merupakan peralihan dari penumpang pesawat. karena pada masa tersebut juga ada libur sekolah dan libur hari raya lainnya," kata Joni kepada wartawan.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) kenaikan jumlah penumpang kereta api sepanjang semester I 116,8 juta orang atau naik 42,49% dibanding periode sama tahun sebelumnya. sementara angkutan laut juga mengalami peningkatan sepanjang semester I 8,5 juta orang atau naik 9,55%.(fh/sumber:cnbc)