Lantik Lulusan Poltekpel Surabaya, Kepala PPSDMPL Tekankan Pentingnya Kemampuan Adaptasi di Tengah Revolusi Industri 4.0

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 19/Agu/2022 19:36 WIB
Pelantikan lulusan Poltekpel Surabaya Pelantikan lulusan Poltekpel Surabaya

 

SURABAYA (BeritaTrans.com) - Kemampuan adaptasi, kreativitas, dan keuletan yang tinggi merupakan kompetensi yang sangat penting untuk dimiliki guna menghadapi disrupsi di berbagai aspek kehidupan akibat dari pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. 

Baca Juga:
Plt Kepala BPSDMP Tekankan Pentingnya Kompetensi SDM Transportasi Darat dan Perkeretaapian

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL) Amiruddin saat memimpin Upacara Bon Voyage Perwira Siswa Diklat Pembentukan Tingkat I, II, III, IV, dan V Politeknik Pelayaran (Poktekpel) Surabaya, Jumat (19/8/2022).

"Selama dua tahun ini disrupsi di berbagai sektor kehidupan akibat pandemi Covid-19 menimbulkan situasi darurat dengan berbagai tantangan dan ketidakpastian yang harus dihadapi," katanya.

Baca Juga:
Pimpin Wisuda 965 Lulusan STIP Jakarta, Capt. Wisnu: Ayo Cintai Museum Transportasi

Di awal masa pandemi banyak negara membatasi ruang maritimnya untuk pelayaran internasional, sehingga menimbulkan masalah bagi para pelaut. 

"Namun demikian para pelaut tetap berusaha untuk membentangkan layar kapalnya demi mengantarkan berbagai kebutuhan umat manusia ke seluruh penjuru dunia," kata dia.

Baca Juga:
Plt. Kepala BPSDMP Imbau Lulusan PIP Makassar Jadi Agen Perubahan Keselamatan Pelayaran

Di tengah pandemi Covid-19, tidak hanya tenaga medis yang tetap bekerja dan mengesampingkan keselamatan jiwa, para pelaut pun melakukan hal yang sama, menjadi garda terdepan demi kepentingan umat manusia dengan bernagai tantangan yang harus dihadapi.

Seperti persyaratan karantina, pembatasan penyeberangan, penutupan perbatasan, repatriasi, perizinan, dan pergantian awak kapal.

“Pelaut merupakan Key Workers yang merupakan kunci dari perdagangan global, selama pandemi Covid-19 lalu lintas logistik global mengalami peningkatan dan hal itu membutuhkan kesigapan dari armada pelayaran untuk melayani kebutuhan logistik global," tambahnya.

Amiruddin menyampaikan bahwa saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan adanya Internet of Things (IoT) untuk menghasilkan sistem yang cerdas atau otonom (tanpa awak), serta kondisi dunia maya dan dunia nyata menyatu seakan tak terbatas.

“Dari perspektif dunia maritim teknologi otomatisasi semakin diadopsi di industri ini, oleh karena itu pendidikan dan pelatihan sangatlah penting untuk mencetak SDM yang siap dan kompeten dalam memenuhi kebutuhan industri maritim ini," imbuhnya.

Di akhir sambutannya, dia berpesan kepada para Perwira Siswa yang dilantik agar tidak cepat berpuas diri dan terus meningkatkan kompetensi yang dimiliki.

“Kita semua harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi sebagai cara untuk bertahan hidup serta memasuki kenormalan baru yakni dengan mengembangkan kemampuan beradaptasi, berdikir kritis, kreatif, dan berinovasi," tuturnya.

Direktur Poktekpel Surabaya, Heru Widada dalam laporannya menyampaikan, jumlah Perwira Siswa yang dilantik sebanyak 377 orang.

Terdiri dari 60 orang lulusan dari Program Studi Ahli Nautika Tingkat I, 51 orang lulusan dari Program Studi Ahli Teknika Tingkat I, 65 orang lulusan dari Program Studi Ahli Nautika Tingkat II, 67 orang lulusan dari Program Studi Ahli Teknika Tingkat II, 52 orang lulusan dari Program Studi Ahli Nautika Tingkat III, 39 orang lulusan dari Program Studi Ahli Teknika Tingkat III, 14 orang lulusan dari Program Studi Ahli Nautika Tingkat IV, 14 orang lulusan dari Program Studi Ahli Nautika Tingkat V, dan 15 orang lulusan dari Program Studi Ahli Teknika Tingkat V.

Pada kesempatan terpisah, Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Dr. Capt. A. Arif Priadi menyampaikan, di era revolusi industri dimana disrupsi teknologi merupakan suati hal yang tak dapat dihindari, maka Perguruan Tinggi harus mampu menghadapi segala tantangan yang ada untuk menciptakan SDM transportasi yang ber-PRESTASI (profesional, etika, standar global, dan integritas). 

"Untuk mewujudkan PRESTASI, saya mendorong personel pada Perguruan Tinggi untuk selalu belajar, berpikir, berlatih dan berhitung dalam setiap pelaksanaan tugasnya," ujarnya. (omy)