Jelang Nataru, Ditjen Hubla Geber Sejumlah Persiapan

  • Oleh : Naomy

Selasa, 04/Okt/2022 10:59 WIB
Uji petik kapal jelang angkutan Nataru Uji petik kapal jelang angkutan Nataru


JAKARTA (BeritaTrans.com)  Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mulai geber melakukan persiapan-persiapan menghadapi angkutan Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). 

Persiapan ini dilakukan lebih dini mengingat tahun ini diprediksi akan terjadi lonjakan penumpang kapal dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Voyage Kedua Jakarta- Semarang

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha mengatakan, dengan meningkatnya kegiatan masyarakat yang berdampak pada permintaan jasa angkutan laut pada Nataru, maka diperlukan persiapan terkait keselamatan, kelancaran, ketertiban, keamanan, dan kenyamanan masyarakat.

"Persiapan pertama adalah melaksanakan uji kelaiklautan kapal penumpang mulai 19 September sampai dengan 25 November 2022 di seluruh pelabuhan penumpang," ujar Dirjen Arif, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga:
Ditjen Hubla Terbitkan Aturan Penanganan Kapal Angkut Kendaraan Listrik

Dia mengungkapkan, uji petik ini dilaksanakan guna mengetahui dan memantau kesiapan sarana angkutan laut untuk kegiatan Nataru, sehingga kapal yang beroperasi hanya yang dinyatakan layak dan memenuhi unsur keselamatan.

Guna mewujudkan keseragaman dalam pemeriksaan kelaiklautan kapal penumpang dan mekanisme pelaporan, telah dikeluarkan Intruksi Dirjen Perhubungan Laut Nomor KP-DJPL 644 Tahun 2022 tanggal 26 September 2022 tentang Uji Kelaiklautan Kapal Penumpang Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023.

Baca Juga:
Dirjen Hubla Tinjau Kesiapan Angkutan Laut Lebaran di Pelabuhan Kalianget

Dalam hal pemeriksaan uji kelaiklautan kapal ditemukan ketidaksesuaian major, akan diberikan waktu guna pemenuhan ketidaksesuaian tersebut paling lambat 25 November 2022.

Bila hingga batas waktu yang telah ditentukasn belum dipenuhi, maka kapal dilarang beroperasi sampai ketidaksesuaian rekomendasi dipenuhi.

Uji kelaiklautan kapal penumpang ini juga bertujuan menghindari adanya kecelakaan yang diakibatkan oleh kondisi kapal yang tidak memadai.

"Dari segi cuaca juga kami akan selalu melakukan update agar dapat menghindari hal yang tidak diinginkan dampak cuaca buruk," ujar Dirjen Arif.

Para kepala UPT di wilayah kerjanya masing-masing kata dia, akan melakukan monitoring secara terus menerus terhadap kapal kapal penumpang sampai dengan batas akhir posko Nataru.

Dirjen Arif menambahkan, persiapan lain yang dilaksanakan adalah dengan membentuk tim pelaksanaan kegiatan pengendalian transportasi laut pada masa Nataru, yang beranggotakan 47 orang. 

Pembentukan tim ini dalam rangka peningkatan pengawasan dan penerapan ketentuan mengenai pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal melalui uji petik di bidang kelaiklautan kapal.

"Tim Pelaksana Kegiatan Pengendalian Transportasi Laut Pada Masa Nataru mempunyai tugas sebagai pengarah, penanggung jawab dan sebagai pelaksana," imbuh Dirjen Arif.

Tim ini akan bertugas memberikan pengarahan kepada panitia pelaksana terhadap pelaksanaan tugas mengenai persiapan sampai dengan evaluasi penyelenggaraan pemeriksaan kapal untuk pengendalian transportasi laut pada masa Nataru.

Kemudian akan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kelaiklautan kapal dalam rangka pengendalian transportasi laut pada masa Nataru. 

"Mereka juga menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan penyelenggara pemeriksaan kelaiklautan kapal dalam rangka pengendalian transportasi laut pada masa Nataru serta menyiapkan format pelaporan hasil pemeriksaan kelaiklautan kapal," ujar Dirjen Arif.

Tim ini juga akan melakukan audit keselamatan pelayaran terhadap kegiatan kapal penumpang, High Speed Craft (HSC) penumpang, perusahaan pelayaran kapal penumpang, dan kapal tradisional yang mengangkut penumpang. Serta melakukan verifikasi kelengkapan, keabsahan sertifikat dan dokumen kapal.

"Semoga semua persiapan yang kita lakukan dapat menjaga keselamatan dan kelancaran angkutan pada periode Nataru nanti," pungkasnya. (omy)