Pengendara Sepeda di Madiun Tewas Tertabrak Kereta Api Singasari

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 05/Okt/2022 11:49 WIB
Ilustrasi Kereta api Singasari (Foto.dok) Ilustrasi Kereta api Singasari (Foto.dok)

MADIUN (BeritaTrans.com) - Seorang pengendara sepeda tewas tertabrak kereta api Singasari tujuan Pasar Senen-Blitar di jalur kilometer 162, Kelurahan Kelun, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022) pagi.

Manager Humas Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan, identitas pengendara sepeda itu belum diketahui.

Baca Juga:
Menhub Temui MILT dan JICA, Bahas Perkembangan Sejumlah Infrastruktur Transportasi dengan Jepang

“Korban berjenis kelamin perempuan. Namun belum diketahui identitas namanya,” kata Supriyanto saat dikonfirmasi, Rabu.

Supriyanto mengatakan, kecelekaan itu diketahui setelah pusat pengendali KA Daop 7 Madiun menerima laporan dari masinis Kereta Api Singasari (102) relasi Pasar Senen–Blitar, Rabu (5/10/2022) sekitar pukul 04.46 WIB

Baca Juga:
Hari Kedua Kunker Menhub di Jepang, Siap Fasilitasi Investasi TOD MRT Jakarta

Tim mengevaluasi jasad korban pesepeda yang tewas tertabrak Kereta Api Singsari tujuan Pasar Senen-Blitar di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022) (KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI)

 

Baca Juga:
Top, Selama Triwulan I, Volume Penumpang Kereta Api Naik 11%

Masinis itu melaporkan seorang pengendara sepeda tertabrak kereta di lajur rel antara Stasiun Madiun-Babadan. Tak berapa lama, polsuska Stasiun Madiun turun ke lokasi untuk memeriksa laporan itu.

Menurut Supriyanto, sebelum pesepeda itu tertabrak kereta api, masinis sudah menyalakan klakson. Namun, pesepeda itu tak merespons.

“Masinis melihat ada orang. Masinis pun sudah memberi semboyan 35 (bel lokomotif), namun orang tersebut tidak merespons, sehingga menemper (tertabrak) KA Singasari,” ujar Supriyanto.

Tak berapa lama, kata Supriyanto, kereta api Singasari berhenti di stasiun Babadan, untuk pengecekan rangkaian dan laporan. Masinis melanjutkan perjalanan setelah rangkaian dinyatakan aman.

Imbas kejadian tersebut, KA singasari terlambat 10 menit. Kereta api berangkat kembali dari stasiun Babadan 05.00 menuju Blitar.

Sementara jasad perempuan yang belum diketahui identitasnya itu dievakuasi ke Rumah Sakit Soedono Madiun untuk proses identifikasi.

Terhadap kejadian itu, Supriyanto mengimbau masyarakat tidak beraktivitas disepanjang jalur kereta api. Selain itu harus berhati-hati saat berada dekat jalur kereta api.

“Kereta api tidak bisa berhenti mendadak. Sudah cukup banyak korban, akibat kurang waspada saat berada dekat jalur kereta api,” tutur Supriyanto.(ny/Sumber:Kompas.com)