Fakta Banjir Tol BSD Km 8, gara-gara Sungai Menyempit hingga Ditargetkan Bebas dari Banjir 2023

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 07/Okt/2022 12:59 WIB
Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan menyebabkan beberapa titik lokasi banjir, termasuk di Tol BSD, Kamis (6/10/2022).(TWITTER/infotolbsd) Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan menyebabkan beberapa titik lokasi banjir, termasuk di Tol BSD, Kamis (6/10/2022).(TWITTER/infotolbsd)

​ JAKARTA (BeritaTrans.com) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan pada Kamis (7/10/2022) kembali menyebabkan banjir di Tol Pondok Aren - Serpong atau Tol BSD kilometer 8.

Tol BSD tergenang air dengan ketinggian mencapai 67 cm. Bahkan, akses jalan bebas hambatan tersebut terpaksa ditutup.

Berikut ini fakta-fakta terkait penyebab banjir Tol BSD Kilometer 8 dan upaya penanganannya.

Dua faktor penyebab banjir Tol BSD Km 8 versi PUPR

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyebutkan, banjir di Tol BSD pada tahun ini merupakan kejadian keempat kalinya, salah satu penyebab tol terbenam banjir yaitu penyempitan air di Sungai Cibenda.

Sungai Cibenda, kata Hedy, memiliki lebar 4,5 meter dari sebelumnya 9 meter sehingga air sungai meluap ke ruas jalan.

"Banjir di jalan tol itu kan penyebabnya salah satu atau duanya dari luapan sungai dan drainase yang jelek, kalau kita lihat di sini problemnya adalah kapasitas sungai kita awalnya 9 meter sekrang 4,5 meter saja," kata Hedy dalam konferensi pers di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Hedy mengatakan, faktor lainya yang menjadi penyebab banjir yaitu berkurangnya lahan resapan air di sekitar Tol BSD karena semakin masif pemukiman warga.

"Kita merasakan sejak tahun 2007 terjadi peningkatan muka air di khususnya di titik Km 8 ini, ini dipicu semakin kurangnya daerah-daerah resapan air," ujarnya.

Rekayasa lalu lintas saat tol BSD banjir

Sementara itu, Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai (BSD) Purwoto mengatakan, selaku pengelola Tol BSD, pihaknya menyiapkan solusi yaitu, rekayasa lalu lintas.

Rekayasa lalu lintas ini di antaranya, pengendara dari arah Jakarta menuju Serpong dapat dialihkan ke Jalan Tol Serpong - Kuciran.

Sementara pengendara dari arah Jakarta menuju Serpong akan diminta untuk melewati Gerbang Tol Parigi.

"Jadi untuk kendaraan yang dari Jakarta menuju ke Serpong itu nanti di Gerbang Pondok Ranji itu kita belokkan ke arah Gerbang Parigi, nanti masuk di Tol MTN masuk lagi ke Tol BSD itu di kilometer 9," kata Purwoto.

Terkait penanganan banjir, Purwoto mengatakan, pihaknya menggunakan empat unit pompa air dari Kementerian PUPR untuk mengurangi genangan air.

Ia mengatakan, pompa baru dapat digunakan jika banjir di sekitar kawasan Tol BSD mulai surut.

"Sebetulnya pompa tidak berefek besar karena di kawasan itu sudah banjir, kita pompa juga kemana, tetapi setidaknya pompa itu berfungsi seandainya curah hujan di sana sudah surut pompa baru berfungsi mempercepat genangan surut," ujarnya.

Tarif tol BSD tetap dibayar walau banjir

Untuk tarif tol BSD, Purwoto mengatakan, pihaknya tak bisa memutuskan untuk menggratiskan tarif tol saat banjir. Sebab, pengelola ruas jalan tol berbeda-beda.

"Untuk tadi masalah gratis tol ini bisa kami sampaikan karena masing-masing ruas itu pengelolanya berbeda, tentunya tidak bisa menyampaikan itu gratis karena tadi sudah disampaikan kejadian banjir ini bukan dari pengelola jalan tol," kata Purwoto.

Senada dengan Purwoto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, pengendara yang masuk ke Jalan Tol Pondok Aren - Sepong atau Tol BSD tidak dibebaskan dari biaya tol meski ruas jalan tol tergenang banjir.

Danang menjelaskan, ketika jalan tol tergenang banjir, para pengendara akan dikeluarkan dari jalur tol sehingga tidak memiliki kewajiban membayar dua kali.

"Enggak gratis, tapi (pengendara) dikeluarkan (titik jalan tol yang tergenang banjir), jadi enggak ada kewajiban buat bayar kedua," kata Danang

Tol BSD ditargetkan bebas dari banjir 2023

Selanjutnya, terkait upaya pencegahan banjir, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian menjelaskan, pihaknya bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bintaro Serpong Damai tengah melakukan peninggian badan jalan di kilometer 8.

"Yang bisa kita lakukan adalah pertama mengamankan agar jalur lalu lintas ini tidak terputus caranya dengan apa? Meninggikan badan jalannya," kata Hedy.

Hedy mengatakan, peninggian jalan dilakukan dengan mengganti box culvert menjadi jembatan sepanjang 450 meter dan setinggi 2 meter.

Menurut dia, dengan penggantian box cluvert menjadi jembatan dapat memberikan keleluasaan pada aliran air Sungai Cibenda.

"Dan yang penting kita tinggikan setinggi 2 meter, jadi kalau kita lihat kemarin umpamanya banjirnya 40-50 cm atau sebelumnya paling tinggi sekitar 90 cm, dengan 2 meter itu kita punya margin yang cukup untuk mengamankan lajur jalan untuk dapat dilalui lalu lintas secara aman," kata Hedy.

Selain itu, ia mengatakan, akan membangun kolam retensi dengan memanfaatkan ruang jalan tol sebagai penangkap air berkapasitas 7.700 meter kubik dan daya tampung 2 meter.

Kemudian, melakukan pembersihan sedimentasi sungai di area cross drain.

Hedy mengatakan, seluruh upaya perbaikan Tol BSD ditargetkan rampung pada Mei 2023 sehingga sebelum musim hujan berikutnya infrastruktur sudah siap.

"Mei tahun depan, sebelum kita musim hujan ini selesai tapi karena satu dan lain hal, progres saat ini adalah 30 persen, kalau ini berjalan lancar setelah bulan Mei tahun depan musim hujan berikutnya Tol BSD bisa kering," ucap dia.(ny/Sumber:Kompas.com)