Meningkat, MRT Jakarta Angkut 2,2 Juta Penumpang pada Oktober 2022

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 09/Nov/2022 15:42 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mencatat kenaikan jumlah penumpang pada Oktober 2022 yang mencapai 2,2 juta orang.

Melansir laman resmi MRT Jakarta, Rabu (9/11/2022), tepatnya ada 2.238.018 orang menggunakan layanan MRT Jakarta pada bulan lalu.

Baca Juga:
KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran 2024, Penumpang Kereta Api Meningkat 18% Dibanding 2023

Jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata per hari sekitar 72.194 orang menggunakan MRT Jakarta dengan 7.663 perjalanan kereta.

Ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti ratangga pun mencapai 100 persen.

Baca Juga:
Hari Terakhir Cuti Bersama Lebaran, Volume Penumpang Whoosh Meningkat Sekitar 40 Persen

Jumlah angka keterangkutan tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 223.189 orang dari bulan sebelumnya, yaitu 2.014.829 orang dengan rata-rata harian mencapai 67.161 orang.

Kenaikan angka keterangkutan ini menunjukkan kepercayaan tinggi masyarakat terhadap layanan MRT Jakarta.

Baca Juga:
Penumpang Whoosh pada Hari Raya Idulfitri Meningkat 30 Persen

Pada akhir 2022 ini, MRT Jakarta menargetkan angka keterangkutan rata-rata harian dapat menyentuh 40.000 orang per hari.

Hal ini dapat terwujud apabila sejumlah kebijakan dapat dilaksanakan seperti percepatan regulasi yang mendukung penggunaan transportasi publik oleh pemerintah seperti electronic road pricing, penyesuaian tarif parkir, serta maksimalisasi integrasi.

Meski demikian, MRT Jakarta optimistis target tersebut dapat tercapai melihat grafik kenaikan jumlah penumpang yang menunjukkan peningkatan.

Selain itu, MRT Jakarta juga bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata untuk menaikkan jumlah penumpang.

Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan juga mendorong peningkatan angka keterangkutan seperti PPD, Tebengan, dan Swoop.

Kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan.

Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang 13 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.(fhm)