Menteri Trenggono: Blue Halo S Indonesia Sehatkan dan Sejahterakan Kawasan Pesisir

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 13/Nov/2022 21:12 WIB
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono bersama Menkomarves Luhut B Pandjaitan, Director Global Climate Fund Mitigation and Adaptation Division, Green Climate Fund German Velasquez (paling kiri), President Conservation International M. Sanjayan (paling kanan), dan Senior Vice President & Executive Chair of Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany (kedua dari kiri), dalam peluncuran Program Blue Halo S pada rangkaian G20 di Nusa Dua, Bali, Ahad (13/11/2022). Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono bersama Menkomarves Luhut B Pandjaitan, Director Global Climate Fund Mitigation and Adaptation Division, Green Climate Fund German Velasquez (paling kiri), President Conservation International M. Sanjayan (paling kanan), dan Senior Vice President & Executive Chair of Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany (kedua dari kiri), dalam peluncuran Program Blue Halo S pada rangkaian G20 di Nusa Dua, Bali, Ahad (13/11/2022).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono optimis pelaksanaan program Blue Halo S yang diluncurkan pada rangkaian kegiatan G-20 di Nusa Dua, Bali, dapat mendorong kesehatan laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Peluncuran Program Blue Halo S ditandai dengan penandatangan plakat antara Yayasan Konservasi Indonesia, Conservation International, dan Green Climate Fund di BNDCC 2, Nusa Dua, Ahad (13/11/2022). Penandatangan disaksikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Trenggono.

Baca Juga:
Kementerian-KP Raih Pengakuan Standar Internasional Anti Suap

"Kementerian Kelautan dan Perikanan mengajak agar kerjasama ini tidak hanya melindungi kawasan konservasi, tetapi juga membantu pemberdayaan masyarakat pesisir agar laut tetap sehat dan memiliki nilai ekonomis tinggi," ungkap Menteri Trenggono saat acara peluncuran.

Program Bule Halo S menurutnya, sejalan dengan strategi kawasan konservasi yang merupakan agenda utama dalam roadmap Blue Economy yang disiapkan oleh KKP. Di mana KKP menargetkan memperluas kawasan konservasi sebesar 30 persen pada 2045.

Baca Juga:
KKP Pastikan Stok Ikan Aman Menjelang Idulfitri, Cold Storage Terisi 68 Ribu Ton Ikan

Perluasan kawasan konservasi ini di antaranya untuk menjaga keberlanjutan populasi perikanan dengan menghadirkan area pemijahan ikan yang bebas dari aktivitas manusia. 

Kawasan konservasi juga berperan dalam menahan laju perubahan iklim, hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hadirnya ekosistem laut dan pesisir yang sehat.  

Baca Juga:
Kementerian-KP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

Trenggono menambahkan, dukungan KKP untuk pelaksanaan program ini berupa kemudahan memperoleh perizinan, membantu penyediaan sumberdaya manusia, serta meningkatkan kapasitas masyarakat di kawasan konservasi yang akan dilibatkan dalam program Blue Halo S.

"Peningkatan kualitas sumber daya dilakukan melalui fasilitas pendidikan, pelatihan dan penyuluhan yang ada di KKP," pungkasnya. 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan komitmen Indonesia dalam mengelola laut secara berkelanjutan. Implementasi Blue Halo S Indonesia akan mendukung pengelolaan tersebut menjadi lebih optimal tidak hanya bagi kelestarian ekosistem tapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat.(fhm)