Molor, Uji Coba Bayar Tol Tanpa Setop Jadi 1 Juni 2023

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 08/Des/2022 07:52 WIB
Ilustrasi Gerbang Tol (Foto dok) Ilustrasi Gerbang Tol (Foto dok)

Jakarta (BeritaTrans com) - Uji coba transisi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi lane Free Flow (MLFF) atau yang sederhana dikenal dengan istilah bayar tol tanpa setop tampaknya batal dilakukan pada akhir tahun 2022 ini.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan, uji coba tersebut baru bisa dilaksanakan pada 1 Juni 2023. Uji coba dilakukan secara bertahap dimana nanti selama masa transisi pengguna bisa langsung bertransaksi dengan sistem MLFF menggunakan aplikasi tanpa melewati palang tol, namun gerbang untuk transaksi nontunai konvensional tetap ada.

"Kita mulai dengan hilangkan satu gerbang dulu di satu ruas tol untuk MLFF, sementara gerbang yang lain tetap bisa digunakan untuk transaksi nontunai dengan kartu elektronik," jelas Danang, Rabu (7/12/2022)

Baca Juga:
Arus Mudik Lebaran, 79.000 Kendaraan Lintasi Jalan Tol Sigli-Banda Aceh

Danang menjelaskan, dengan MLFF menggunakan aplikasi ini maka sistem transaksi tol akan lebih cepat karena pengguna tidak perlu lagi berhenti untuk menempelkan kartu elektronik sehingga antrean di gerbang tol tidak ada lagi. Selain itu, MLFF membuat biaya operasional pengumpulan tol semakin efisien.

"Nanti untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup mengunduh aplikasi Cantas dan melakukan registrasi, serta memastikan saldo tersedia. Karena akan ada Gantry yang akan mengawasi kendaraan di beberapa titik di ruas tol agar tidak ada pelanggaran," jelasnya.

Direktur Utama PT. Roatex Indonesia Toll System (RITS) sebagai Badan Usaha Pelaksana sistem MLFF mengatakan, tahap awal uji coba ini rencananya akan dilakukan di Bali. Pemilihan Bali telah melalui proses diskusi, mempertimbangkan bahwa ruas tol ini belum terlalu padat sehingga akan lebih mudah melaksanakan kontrol untuk memastikan semua sistem berjalan dengan baik.

Selama uji coba, kegiatan sosialisasi dilakukan lebih masif agar segala informasi bisa tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. "Setelah Bali sudah menerapkan MLFF secara keseluruhan, baru kemudian kita akan uji coba di ruas tol lain," sebutnya.

Rencana uji coba ini juga di dukung dengan hasil Penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada Juli 2022. Penelitian tersebut menyebutkan sebanyak 92.2% dari 1.341 pengguna tol yang di survey mengatakan setuju dengan sistem MLFF. Ketua YLKI Tulus Abadi menjelaskan, dua alasan utama mereka mendukung sistem ini menurut survey adalah karena efisiensi dari sisi waktu tunggu di gerbang tol terutama pada jam padat.

Sementara alasan kedua adalah, pengguna menilai lalu lintas kendaraan di jalan tol dapat berjalan lebih lancar dengan adanya sistem MLFF. "Selain setuju, pengguna tol yang kami survey itu juga menyampaikan kesiapan mereka jika sistem MLFF diberlakukan sebagai sistem pembayaran tol," jelas Tulus.

Sistem MLFF mengandalkan teknologi satelit Global Navigation Satellite System (GNSS) dimana pergerakan kendaraan saat melewati jalan tol akan dideteksi melalui teknologi satelit tersebut.

Nantinya untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup menekan tombol 'start' pada aplikasi Cantas sebelum masuk memasuki jalan tol. GPS akan menentukan posisi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map matching akan berjalan di central system. Saat perjalanan berakhir dan kendaraan keluar tol, maka proses map matching berakhir. Secara otomatis, aplikasi akan mengkalkulasi tarif dan kemudian saldo akan terpotong secara otomatis.

Rencana pemerintah mentransformasi sistem tol ini salah satunya dilatarbelakangi hasil studi kelayakan yang dilakukan Roatex. Studi tersebut menyebut, kemacetan yang terjadi di gerbang tol mengakibatkan kerugian hingga Rp 4,4 triliun per tahun.

Sebelumnya, BPJT Kementerian PUPR akan memberlakukan uji coba bayar tol tanpa kartu atau multi lane free flow (MLFF) pada akhir 2022 ini.

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, kala itu progresnya masih dalam menyiapkan lajur tanpa pintu gerbang atau gentry di sejumlah ruas tol. Rencananya ada 5 sampai 6 ruas jalan tol yang akan diujicobakan untuk tahap pertama.

"Progres saat ini kan sedang dalam pemasangan gentry ya, dari mulai jos Jalan Tol JORR S, Jalan Tol Jagorawi, ini progres terus supaya kita cek. Untuk kamera juga untuk mengenali kendaraan itu," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, ditulis Sabtu (27/8/2022) lalu.(ny/Sumber:detik.com)

Baca Juga:
Pembangunan Akses Tol BORR dari OCBD Ditargetkan Rampung Juli 2024