KKP Pasarkan Rumput Laut Indonesia ke Uni Eropa

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 11/Des/2022 19:40 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

PARIS (BeritaTrans.com) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyasar negara-negara eropa sebagai pasar ekspor rumput laut. Melalui partisipasi pada pameran Food Ingredients Europe (FIE) 2022 yang berlangsung di Paris, Prancis, KKP menargetkan peningkatan pasar produk olahan “emas hijau” atau rumput laut asal Indonesia.

"Secara umum produk olahan yang kami bawa kesini (Paris) memiliki keunggulan karena dihasilkan dari bahan baku rumput laut dengan kualitas terbaik dari Indonesia," kata Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Ishartini melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/12/2022).

Baca Juga:
Kementerian-KP Raih Pengakuan Standar Internasional Anti Suap

Ishartini mengungkapkan KKP melibatkan 7 perusahaan eksportir utama olahan rumput laut seperti karaginan dan agar (hydrocolloid). Adapun 7 perusahaan tersebut adalah PT. Hakiki Donarta . PT. Surya Indoalgas, PT. Amarta Carrageenan Indonesia, PT. Hydrocolloid Indonesia, PT. Rote Karaginan Nusantara dan PT. Agar Swallow. Dikatakannya, saat ini ekspor hydrocolloid Indonesa ke pasar Uni Eropa (UE) masih sangat kecil mengingat kebutuhan UE sebagian besar dipasok oleh Irlandia, Prancis, dan Jerman.

Mengusung brand "Indonesia Seaweed: Natural binding solutions to the world", KKP ingin menunjukkan bahwa "emas hijau" dari perairan Indonesia tak kalah berkualitas dan bisa menjadi solusi mendukung ketahanan pangan dunia.  

Baca Juga:
KKP Pastikan Stok Ikan Aman Menjelang Idulfitri, Cold Storage Terisi 68 Ribu Ton Ikan

“Alhamdulillah selama pameran berlangsung banyak kontak dagang terjadi dan tercatat potensi transaksi hampir menembus USD 10 juta dengan produk yang diminati  Semi Refined Carrageenan, Refined Carrageenan, Agar Powder, Seaweed Protein, Phytafiber, KR100 Carrageenan, Konjac Visuiles, Konjac Gum, Kappa, Iota, ATC Kappa, Kappa Chips, SRC Kappa Meat, SRC Kappa Dairy, SRC Kappa Noodle,” terang Ishartini. 

Adapun calon buyers yang berminat terhadap produk rumput laut Indonesia berasal dari negara Prancis, Korea Selatan, Ceko, Italia, Belanda, Turki, AS, Iran, Austria, Polandia, Portugal, Hungaria, Israel, Vietnam, Malaysia, Jerman, Malta, Algeria, China, Maroko, Arab Saudi, Thailand, Mesir, Serbia, Panama, Chili, Jepang, India, Spanyol, Filipina, Swedia, Argentina. 

Baca Juga:
Kementerian-KP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

"Semoga dari hasil pameran ini bisa meningkatkan akses dan penetrasi produk hydrocolloid Indonesia tidak hanya di pasar Uni Eropa, namun juga di pasar dunia," harap Ishartini.

Sebagai informasi  FIE merupakan pameran industri bahan tambahan makanan terbesar di dunia. Pameran ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1986 dan selama penyelenggaraan sudah dihadiri lebih dari 500.000 pengunjung. Pameran ini digelar setiap 2 tahun sekali di kota-kota besar di Eropa dengan profil pengunjung antara lain food and beverage suppliers, research and development, production and marketing specialists serta menampilkan beragam inovasi baru terkait dengan ingredients dan services.

Adapun FIE 2022 diikuti sekitar 1.200 peserta dari 135 negara dan dihadiri lebih dari 20.000 pengunjung. 

"Kami memfasilitasi biaya sewa lahan, dan sharing biaya konstruksi Paviliun Indonesia bersama para eksportir sebagai bagian dari promosi dan peningkatan daya saing produk kelautan Indonesia," tutupnya.(fhm)