Kecelakaan Pesawat di Yunani, WNI Jadi Korban Tewas

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 16/Des/2022 08:25 WIB
Foto ilustrasi pesawat bermesin tunggal. (Istockphoto/tapui) Foto ilustrasi pesawat bermesin tunggal. (Istockphoto/tapui)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) tewas dalam kecelakaan pesawat bermesin tunggal di laut lepas Gunung Kako di wilayah Heraklion, Pulau Kreta, Yunani, pada Kamis (15/12/2022).

Mengutip Cretapost, pria berusia 68 tahun tersebut meninggal dunia setelah dilarikan ke Rumah Sakit Venizelio di Heraklion.

Penumpang kedua adalah seorang pria berusia 26 tahun dari Afrika Selatan. Setelah menerima pertolongan pertama di rumah sakit yang sama, dia dilaporkan sedang dalam keadaan sehat.

Radio pemerintah Yunani, ERT, mengabarkan hanya ada dua orang yang menumpangi pesawat itu ketika lepas landas dari Ibu Kota Podgorica di Montenegro menuju Kota Hurghada di Mesir.

Untuk mengisi bahan bakar, pesawat ini kemudian berhenti di Bandara Internasional Heraklion 'Nikos Kazantzakis'.

Beberapa kilometer di sebelah timur bandara, pesawat kemudian jatuh ke laut pada pukul 10 pagi waktu setempat. Media lokal Keep Talking Greece menyebut pilot sempat mengirimkan MayDay.

Saksi melihat dua orang berusaha bertahan saat pesawat tenggelam. Petugas penyelamatan segera bergegas ke tempat kejadian, sedangkan angkatan udara melakukan pencarian dari udara dan laut.

Sebuah kapal penjaga pantai akhirnya berhasil menarik penumpang satu per satu pada pukul 11 pagi waktu setempat.

Terlepas dari upaya penyelamatan, WNI tersebut sudah tidak sadarkan diri. Kabar ini telah dikonfirmasi KBRI Athena.

"Saat ditemukan, korban WNI dalam kondisi tidak sadar dan otoritas setempat sempat memberikan tindakan CPR," jelas Reindhardt Klaussurinka dari Pensosbud KBRI Athena kepada wartawan, Kamis (15/12).

"Selanjutnya korban langsung dilarikan ke Venizeleio Hospital, Heraklion, namun demikian pada perkembangannya ybs dinyatakan meninggal dunia," lanjut dia.

Penyebab kecelakaan masih belum diketahui hingga kini. Reindhardt menerangkan, otoritas setempat masih menyelesaikan penyelidikan.

"KBRI Athena tengah berkoordinasi erat dengan pihak-pihak terkait dan keluarga korban mengenai proses pengurusan jenazah," pungkasnya.(fhm/sumber:kumparan)