Airnav Pastikan Siap Antisipasi Lonjakan Lalu Lintas Penerbangan Jelang Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023

  • Oleh : Naomy

Senin, 19/Des/2022 19:15 WIB
Pantauan lalin penerbangan oleh personel.Airnav Pantauan lalin penerbangan oleh personel.Airnav


JAKARTA (BeritaTrans.com)  –  AirNav Indonesia menyatakan siap menjaga kelancaran layanan navigasi penerbangan pada angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). 

Kesiapan ini disampaikan Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B. Pramesti di sela rutinitasnya memantau layanan navigasi penerbangan di ruang udara Nusantara, Senin (19/12/2022).

Baca Juga:
Monitoring Arus Balik Lebaran 2024, Dirjen Perhubungan Udara Apresiasi Semangat Karyawan AirNav

“Kami dapat memastikan layanan navigasi penerbangan di seluruh ruang udara Indonesia saat ini dalam kondisi prima dan siap mengantisipasi peningkatan pergerakan pesawat udara pada periode angkutan Nataru 2022,” jelas Polana. 

AirNav menurutnya, mencatat pergerakan pesawat udara (traffic movement) pada Senin (18/12/2022) sebanyak 3.741 penerbangan domestik dan 460 penerbangan internasional, atau 72% mendekati kondisi normal sebelum pandemi Covid-19. 

Baca Juga:
Periode Mudik Lebaran, Airnav Telah Layani 36.994 Penerbangan

“Berdasarkan data yang kami himpun dari 150 bandara besar di seluruh Indonesia, AirNav Indonesia melayani total 4.201 pergerakan pesawat udara pada hari Minggu kemarin, meningkat 22% dibandingkan tahun lalu di mana kami melayani 3.251 pergerakan pesawat udara,” ujarnya.

Menurut Polana, tahun ini delapan bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak pada Ahad (18/12/2022) yakni Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dengan 974 penerbangan.

Baca Juga:
Airnav Siap Layani 9.000 Lebih Traffic Penerbangan Periode Angleb 2024

Selanjutnya Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dengan 387 penerbangan, Bandara Juanda Surabaya dengan 262 penerbangan, Bandara Hasanuddin, Ujung Pandang 252 penerbangan, Bandara Kualanamu Medan dengan 187 penerbangan, Bandara Sepinggan Balikpapan dengan 157 penerbangan dan Bandara Jayapura, Sentani, dengan 115 pergerakan.

“Alhamdulillah total penerbangan lintas udara (overflying) pun sudah mulai menuju normal, terhitung sudah 325 penerbangan/hari, atau setara dengan 81% dari kondisi normal, dan kemungkinan peningkatan arus liburan Nataru 2022/2023 masih akan terus naik,” lanjut Polana. 

Sesuai dengan Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara nomor IR 2 Tahun 2022, AirNav telah membuka Posko di 52 Lokasi Kantor Cabang, Kantor Pusat AirNav, serta menempatkan petugas di Posko Terpadu Kementerian Perhubungan, guna mendukung pemantauan dan pengendalian pelayanan navigasi penerbangan Nataru. 

Operasional layanan navigasi penerbangan di seluruh cabang AirNav Indonesia selama periode Nataru akan mengikuti operasional bandar udara.

AirNav kata Polana, terbuka untuk kemungkinan perpanjangan operating hours bandara maupun penambahan (extra flight) penerbangan selama periode Nataru ini.
 
Polana memastikan pengecekan terhadap fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan dilakukan secara berkala. 

Pengawasan flight plan dan fleksibilitas slot penerbangan dapat diakses melalui aplikasi berbasis daring yaitu web flight plan dan aplikasi chronos. 

Publikasi informasi aeronautika berupa notice to airmen (Notam) dan Ashtam (gunung berapi) juga telah disiagakan bila ada kondisi darurat. 

“Begitu juga kepada petugas posko monitoring dan petugas operasional, harus selalu menerapkan protokol kesehatan selama bertugas dengan tepap memerhatikan peraturan keselamatan penerbangan yang berlaku,” papar Polana. 

Selain memastikan kesiapan personel dan peralatan, dia menegaskan telah menyiapkan langkah antisipasi terhadap potensi gangguan keselamatan perbangan yang muncul selama angkutan Nataru. 

“Contingency plan untuk seluruh potensi gangguan keselamatan yang mungkin muncul mulai dari keadaan cuaca buruk, erupsi gunung berapi maupun gangguan keselamatan lainnya” lanjut Polana. 

Pihaknya juga untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait. 

"AirNav siap berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh stakeholder penerbangan, baik Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara, operator Bandara, Maskapai Penerbangan, dan pihak lainnya, untuk menjaga kelancaran angkutan Nataru, agar dapat berjalan dengan selamat, aman dan efisien,” tutupnya. (omy)