Ditjen Hubla Dorong Perusahaan Pelayaran Tingkatkan Kualitas Pelayanan

  • Oleh : Naomy

Selasa, 20/Des/2022 12:32 WIB
Pemberian penghargaan Ditjen Hubla bagi Perusahaan Pelayaran Pemberian penghargaan Ditjen Hubla bagi Perusahaan Pelayaran


JAKARTA (BeritaTrans.com) – Kementerian Perhubungan Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Perkapalan dan Kepelautan mendorong para perusahaan pelayaran untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja yang semakin baik. 

Ditjen Hubla juga mengapresiasi perusahaan yang berkomitmen pada keselamatan berupa pemberian penghargaan kepada Perusahaan Pelayaran yang memiliki performa terbaik pada kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga:
Beri Layanan Kesehatan Terbaik bagi Pelaut, Ditjen Hubla Gelar Bimtek Diikuti 60 Dokter

Penghargaan tersebut diberikan kepada tiga Perusahaan Pelayaran atas prestasi sebagai Pemilik/Operator Kapal berbendera Indonesia yang mengoperasikan kapal ke luar negeri dengan performa terbaik.

Mereka adalah PT Meratus Line, PT. International Golden Shipping, dan EGS Marine Corp.

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Voyage Kedua Jakarta- Semarang

“Sebagai bangsa keturunan Pelaut yang telah menjelajah ke seluruh dunia, mari kita terus upayakan kejayaan maritim di Indonesia. Untuk itu saya ucapkan selamat kepada ketiga perusahaan atas pelayanan yang baik, agar terus dipertahankan dan juga dapat dijadikan motivasi bagi perusahaan pelayaran lainnya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja yang semakin baik,” ujar Dirjen Arif. 

Dirjen Arif mengatakan, bahwa baik tidaknya pelayaran bergantung pada operator dan juga regulator dalam memberikan pelayanan terbaik. 

Baca Juga:
Ditjen Hubla Terbitkan Aturan Penanganan Kapal Angkut Kendaraan Listrik

Setelah berhasil dalam menerapkan azas cabotage, Dirjen Arif mengajak seluruh pihak untuk tetap memilki visi ke depan, yakni beyond cabotage, di mana kapal-kapal Indonesia harus bisa memberikan pelayanan ke luar negeri.

“Mari kita memiliki rasa cinta kepada bangsa ini dengan memberikan pelayanan terbaik pada kegiatan-kegiatan ekspor, sehingga baik UMKM dan pemilik usaha lain di Indonesia mampu meningkatkan kegiatan ekspornya,” ajak Dirjen Arif.

Lebih lanjut, Dirjen Arif mendorong semua operator untuk mematuhi regulasi agar memenuhi semua aspek keselamatan, baik di sisi peralatan maupun manajemen sehingga jangan sampai kapal-kapal Indonesia ditahan di luar negeri.

Dirjen Arif mengungkapkan, bahwa kapal berbendera Indonesia saat ini sudah memenuhi white list dalam Tokyo MoU, yang dapat diartikan kapal berbendera Indonesia dalam performa yang sangat baik sehingga dapat menambah kepercayaan dunia terhadap kapal-kapal Indonesia. 

Hal ini menurutnya tidak terlepas dari kerja sama berbagai pihak, baik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai Administrator dan Negara Bendera Kapal atau Flag State dalam melakukan pengawasan kelaiklautan kapal sesuai aturan yang berlaku, baik Nasional maupun Internasional.

“Hal ini juga merupakan peran dari para pemilik kapal atau operator untuk memenuhi kebutuhan kapalnya sesuai ketentuan, serta peran dari awak kapal dalam menjaga kondisi kapal agar selalu memenuhi ketentuan kelakiklautan kapal. Untuk itu saya ucapkan terima kasih, baik kepada semua pihak, baik PSC dan operator yang mampu mempertahankan kapal agar tetap berada di white list. Selain itu, tahun 2024 Indonesia akan menjalani IMSAS, audit dari IMO, bari bersama kita siapkan dengan baik, satukan tekad untuk mempersiapkan armada dan bangsa kita untuk menjadi poros maritim dunia,” ungkap Dirjen Arif.

Dia mendorong semua pihak untuk langsung melaporkan, bila ada pelayanan yang tidak sesuai dan pungutan-pungutan di luar ketentuan. 

Menurutnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berbenah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa. 

Dia mengungkapkan, beberapa Pelabuhan telah mendapatkan raport hijau dari KPK dan pihaknya terus berupaya melakukan pengembangan dan perbaikan di Pelabuhan-Pelabuhan lain di seluruh Indonesia.

“Kami terus mengupayakan agar seluruh Pelabuhan di Indonesia menerapkan Inaportnet sehingga seluruh kapal dan barang di Indonesia dapat dipantau pergerakannya. Hal ini juga akan dikolaborasikan dengan penerapan single billing, sehingga untuk pembayaran menggunakan cashless sehingga diharapkan dapat mengurangi adanya pungutan-pungutan liar,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Arif menyampaikan keprihatinannya terhadap kecelakaan kapal yang baru-baru ini terjadi di Indonesia. 

Untuk itu, dia mendorong kolaborasi yang baik antara operator, regulator dan pengguna jasa agar bekerja sama dengan baik demi kelancaran dan keselamatan kegiatan pelayaran di Indonesia serta perlindungan lingkungan maritim.

“Sebentar lagi kita akan menghadapi masa libur Natal dan Tahun Baru, di mana aktifitas masyarakat menggunakan kapal, khususnya kapal penumpang akan meningkat. Untuk itu saya minta kepada semua pemilik atau operator kapal penumpang untuk memastikan kapalnya selalu memenuhi aspek kelaiklautan kapal, memastikan ketepatan jadwal kapal tiba dan berangkat, tetap memerhatikan protokol kesehatan, serta memberikan pelayanan terbaik pada para penumpang sehingga mereka dapat menjalani pelayaran yang aman, nyaman, dan selamat sampai di tujuan,” tegasnya.

Selain itu, Dirjen Arif juga menginstruksikan jajarannya yang bertugas pada masa penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru untuk mengecek dengan sebaik-baiknya alat-alat keselamatan, tidak mudah memberikan dispensasi penambahan penumpang, dan mengecek langsung kondisi penumpang di atas kapal. 

“Kita harus memanusiakan penumpang, cek langsung kondisi penumpang di atas kapal. Pastikan jumlah penumpang di atas kapal sesuai dengan manifest dan tidak ada pungli terjadi di atas kapal. Kolaborasi dan kerja sama dengan BMKG, Basarnas, dan TNI Polri juga harus dipertahankan, sehingga kecepatan respons apabila terjadi musibah dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya,” kata Dirjen Arif.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ahmad Wahid menyampaikan bahwa kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan awareness atau kesadaran semua pihak dan pemangku kepentingan, baik regulator, operator, maupun pengguna jasa transportasi laut akan pentingnya keselamatan pelayaran yang merupakan tanggung jawab bersama. 

“Saya harap melalui kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran ini dapat meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya keselamatan pelayaran. Dengan sarana dan prasarana yang andal, serta kolaborasi dan sinergi yang baik antara seluruh pihak maka seluruh kegiatan di sektor maritim akan berjalan dengan selamat, aman, nyaman dan lancar,” katanya.

Sebagai informasi, Kampanye Keselamatan Pelayaran ini dilaksanakan secara daring dan luring. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 30 peserta secara luring dan kurang lebih 1.000 orang secara daring, yang berasal dari Kantor Pusat dan UPT Ditjen Perhubungan Laut, Perusahaan Pelayaran dan Stakeholder terkait. 

Adapun narasumber yang hadir adalah Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Achmad Wahid, Prof. Dr.-Ing. Ir. Muh Yamin Jinca, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP), dan PT Biro Klasifikasi Indonesia. (omy)