Angkutan Laut Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak Lancar, Ada Kenaikan Penumpang 110%

  • Oleh : Naomy

Kamis, 29/Des/2022 16:27 WIB
Kabid Lala OP Tanjung Perak memaparkan Monitoring  Angkutan Nataru Kabid Lala OP Tanjung Perak memaparkan Monitoring Angkutan Nataru

SURABAYA (BeritaTrans.com) - Angkutan laut Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur berjalan lancar.

Baca Juga:
Pelindo Marine Dorong Pemanfaatan Pewarna Alami untuk Meningkatkan Batik Surabaya Maritim

Hingga H-3 Tahun Baru, tidak ada kendala yang berarti, kecuali antisipasi cuaca ekstrem.

Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi, dan Usaha Kepelabuhanan Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Perak Nanang Afandi menyampaikan, ada kenaikan jumlah penumpang hingga 110% dibandingkan pada tahun 2021.

Baca Juga:
Potensi Menjanjikan, MV Cilegon Milik Meratus Sandar Perdana di Terminal Teluk Lamong

"Bila dibandingkan tahun lalu ada kenaikan 110% berdasarkan evaluasi dari 18 Desember namun bila dari sisi kapasitas, jumlah penumpang angkutan Nataru masih berada di posisi 48%," ungkap Nanang di Surabaya, Kamis (29/12/2022).

Terdapat 37 kapal yang tersedia untuk mengangkut penumpang dengan kapasitas seat sebanyak 31.000. 

Baca Juga:
Mantap, Terminal Teluk Lamong Sabet Penghargaan Kinerja Operasional dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Terbaik di KSOP Tanjung Perak Award

Kapal tersebut terdiri dari 17 kapal Pelni, sembilan kapal Dharma Lautan Utama (DLU), dan tiga kapal Atosim.

Nanang yang juga Ketua Posko Terpadu menyampaikan, sejak dimulainya angkutan laut Nataru, ada satu kejadian penundaan keberangkatan lantaran kondisi cuaca.

Pada 23 Desember, salah satu kapal DLU yakni Dharma Rucitra tujuan Banjarmasin menunda keberangkatan. 

Dia menambahkan bahwa rute dari Surabaya ada beberapa rute yakni Banjarmasin, Makassar, Lembar, Kumai, Sampit, Labuan Bajo, Ende, Tanjung Priok, dan Maumere.

"Untuk rute favorit yakni Makassar disusul Banjarmasin," kata Nanang.

Sedangkan untuk angkutan logistik atau barang, menurutmya pada kondisi normal, tidak ada kenaikan ataupun penurunan. (omy)