Ngobrol 4 Mata dengan Presiden Jokowi di Ruangannya, Menhan Prabowo Subianto: Inspeksi Mendadak

  • Oleh : Dirham

Kamis, 19/Janu/2023 11:43 WIB
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo. Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengunjungi ruangan kerja Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto usai pengarahan Rapat Pimpinan (Rapim) Kemhan 2023. Prabowo menyebut Jokowi melakukan inspeksi mendadak atau sidak.

Hal itu disampaikan Prabowo lewat akun Instagram-nya seperti dilihat, Kamis (19/1/2023). Prabowo mengunggah dua foto saat dirinya berbincang dengan Jokowi di ruangan kerja Menhan.

"Sidak (Inspeksi Mendadak) Presiden Joko Widodo ke ruang kerja saya," tulis Prabowo.

Informasi mengenai Jokowi mengunjungi ruangan Prabowo sebelumnya disampaikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Rabu (18/1/2023). Jokowi masuk ke ruangan Prabowo setelah sesi pengarahan Rapim Kemhan 2023.

"Setelah pengarahan, Presiden dan Menhan menuju mobil rantis melewati ruang kerja Menhan. Pak Menhan mengajak Presiden untuk meninjau ruangannya dan berbincang-bincang," kata Bey.

Setelah itu, Jokowi dan Prabowo menjajal kendaraan operasional Maung buatan Pindad. Prabowo mengendarai langsung kendaraan Maung itu.

"Dari ruangan ini, Presiden dan Menhan berjalan bersama menuju mobil rantis," ujar Bey.

Arahan Jokowi di Rapim Kemhan

Dalam arahannya di Rapim, Jokowi meminta Kemhan menyampaikan informasi intelijen secara cepat. Informasi itu, menurut Jokowi, bisa digunakan untuk menentukan langkah mitigasi atas kejadian yang sudah diketahui sebelumnya.

"'Pak, ini hati-hati, ini akan terjadi, kemungkinan akan terjadi seperti ini'. Jangan sudah kejadian saya baru diberitahu, sekali lagi informasi intelijen menjadi sangat vital," Jokowi dalam arahannya pada Rapim Kemhan Tahun 2023 seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Jokowi menjelaskan, informasi intelijen merupakan sebuah kunci untuk menentukan langkah preventif di tengah situasi global yang tidak stabil. Atas hal itu, Jokowi meminta Kemhan bisa mengorkestrasi informasi intelijen pertahanan dan keamanan.

"Saya minta Kementerian Pertahanan harus bisa menjadi orkestrator, bisa mengorkestrasi dari informasi-informasi intelijen pertahanan dan keamanan yang kita punya di mana-mana," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi mengatakan Indonesia mempunyai sejumlah sumber informasi intelijen pertahanan dan keamanan. Jokowi menyatakan informasi intelijen tersebut dapat bersumber dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Intelijen Negara (BIN), hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Ini harus diorkestrasi agar menjadi sebuah informasi yang satu sehingga kita memutuskan policy, memutuskan kebijakan itu betul, paling tidak mendekati benar. Jadi langkah kerja memang harus preventif," imbuh Jokowi. (ds/sumber Detik.com)