Menhub Sebut Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Aceh Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Wisata

  • Oleh : Naomy

Kamis, 09/Feb/2023 09:47 WIB
Menhub sapa pengemudi di terminal tioe A Takengon Menhub sapa pengemudi di terminal tioe A Takengon

 

ACEH (BeritaTrans.com) - Pembangunan infrastruktur transportasi oleh pemerintah di Provinsi Aceh dan sekitarnya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. 

Baca Juga:
Kemenhub Pastikan Berantas Praktik Travel Gelap

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela meninjau sejumlah infrastruktur transportasi yang sudah, tengah, dan akan dibangun di Aceh, Rabu (8/2/2023). 

Sejumlah infrastruktur transportasi yang ditinjau yaitu Pelabuhan Kuala Langsa di Provinsi Aceh dan Terminal Tipe A Paya Ilang Takengon di Kabupaten Aceh Tengah.

Baca Juga:
Posko Terpadu Angkutan Lebaran Resmi Ditutup, Ada 242 Juta Pergerakan

Kemenhub menurutnya tengah mempersiapkan pekerjaan pengerukan alur di Pelabuhan Kuala Langsa yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). 

Pekerjaan ini mulai dilakukan tahun 2023 dengan kolaborasi antara Kemenhub (Direktorat KPLP, Ditjen Perhubungan Laut), Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dan PT Pelindo.

Baca Juga:
Arus Mudik Lebaran, 79.000 Kendaraan Lintasi Jalan Tol Sigli-Banda Aceh

"Pelabuhan Kuala Langsa akan dilakukan pengerukan  berkedalaman -5.5 mLWS, dengan estimasi volume keruk 197,7 ribu m2," ungkapnya. 

Pengerukan dilakukan untuk mendukung aspek keselamatan alur pelayaran sesuai Rencana Induk Pelabuhan, memperlancar arus konektivitas antarpelabuhan, serta meningkatkan volume pergerakan barang maupun daya saing di Pelabuhan Kuala Langsa. 

"Di titik Kuala Langsa terjadi pengendapan dengan kedalaman hanya tiga meter, sehingga kapal tol laut tidak bisa masuk. Diharapkan dalam waktu 4-5 bulan proses pengerukan dapat dilakukan dan kapal-kapal niaga bisa keluar dan masuk Pelabuhan Kuala Langsa," ujar Menhub. 

Dia berharap, pemerintah Kota Langsa dan Pemprov NAD dapat mendukung kelancaran pengerukan Pelabuhan Kuala Langsa. 

Selanjutnya, Menhub Budi juga mengunjungi Terminal Tipe A Paya Ilang Takengon yang mulai direvitalisasi pada tahun 2021 dan telah diselesaikan 2022, menggunakan APBN Rp20 miliar. 

Terminal ini memiliki luas sekitar 9.792 m2 dan melayani tujuan Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan DKI Jakarta. 

Adapun fasilitas terminal meliputi area pengendapan bus, jalur kedatangan bus, jalur keberangkatan bus, ruang tunggu penumpang, kantor pengelola dan area komersial. 

"Alhamdulillah, saya sudah mengunjungi Terminal Tipe A di Takengon dan Bandara Rembele (Kabupaten Bener Meriah). Tempatnya indah, udaranya sejuk, dan potensinya banyak. Ada batik yang bagus Kerawang Gayo. Di sini banyak potensi situs dan bangunan indah, tadi saya usul ke Pak Pj. Bupati agar direnovasi untuk tempat wisata,"kata Menhub. 

Jumlah rata-rata kendaraan bus AKAP yang datang dan berangkat dari Terminal Tipe A Paya Ilang sebanyak lima armada/hari dan jumlah penumpang bus AKAP rata-rata 107 Orang/hari. 

Sedangkan rata-rata kendaraan AKDP yang datang dan berangkat adalah 23 Kendaraan/hari dan jumlah penumpang AKDP rata-rata adalah 142 orang/hari.

Pembangunan Terminal Paya Ilang Takengon diharapkan memperlancar arus konektivitas penumpang antarprovinsi maupun wilayah; meningkatkan pertumbuhan perekonomian; dan mendukung sektor pariwisata setempat seperti Pantai Terong, Pantai Menye, Danau Lut Tawar, Goa Loyang Koro, Air Terjun Mengaya, Kopi Arabica Gayo. 

Lebih lanjut, Menhub Budi menyampaikan rencana pembangunan dry port di atas lahan seluas empat hektar dengan kolaborasi antara Pemprov Nanggroe Aceh Darussalam, Pemkab Bener Meriah, dan Pemkab Aceh Tengah. 

Selain itu, Menhub mendorong Forkopimda agar menggali potensi pariwisata tanah Gayo. 

Turut hadir dalam peninjauan, Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Anggota Komisi V DPR Ilham Pangestu, Pj. Walikota Langsa Said Mahdum Majid, Pj. Bupati Aceh Tengah T. Mirzuan, dan Pj. Bupati Kabupaten Bener Meriah Haili Yoga. (omy)