Tahun 2023, Ditjen Hubla Layani 116 Pelayaran Perintis dan 562 Pelabuhan Singgah

  • Oleh : Naomy

Selasa, 14/Feb/2023 14:57 WIB
Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha (tengah) dalam Nedia Breafing Kemenhub Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha (tengah) dalam Nedia Breafing Kemenhub

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Tahun Anggaran 2023, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyelenggarakan 116 Trayek Angkutan Laut Perintis dengan 42 Pelabuhan Pangkal dan 562 Pelabuhan Singgah atau bertambah 14 dengan anggaran Rp926.411.516 miliar.

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Voyage Kedua Jakarta- Semarang

Dari total 116 trayek, sebanyak 42 trayek dilaksanakan oleh PT Pelni dengan skema penugasan dan sebanyak 74 trayek dilaksanakan melalui skema pelelangan umum.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha menjelaskan, latar belakang penyelenggaraan pelayaran perintis adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Terbitkan Aturan Penanganan Kapal Angkut Kendaraan Listrik

Disebutkan bahwa pelayaran perintis ditetapkan untuk melayani daerah atau wilayah yang belum atau tidak terlayani oleh angkutan perairan karena belum memberikan manfaat komersial.

"Jadi angkutan perintis ini ditujukan untuk menghubungkan daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP) serta memperlancar mobilisasi penumpang dan barang untuk memperluas konektivitas ke wilayah 3TP tersebut," ujar Dirjen Arif di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Baca Juga:
Dirjen Hubla Tinjau Kesiapan Angkutan Laut Lebaran di Pelabuhan Kalianget

Menurutnya, jumlah penumpang yang dilayani angkutan laut perintis sejak tahun 2018 s.d. 2022 relatif naik, di mana jumlah terbanyak yaitu di tahun 2022 sebanyak 1.129.734 orang. 

Sementara jumlah muatan barang yang dilayani angkutan perintis juga relatif naik dan jumlah barang terbanyak yakni tahun 2022 sebanyak 173.643 ton/m3.

"Selain sebagai sarana transportasi rutin, keberadaan kapal perintis juga bisa mendukung penugasan lainnya, misalnya dalam mendukung acara keagamaan masyarakat Papua, kapal perintis dikerahkan untuk mobilisasi para jemaatnya," urainya. (omy)