KCIC Berkoordinasi dengan Kemenhub Terkait Permohonan Perpanjangan Masa Konsesi

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 16/Feb/2023 10:15 WIB
Foto/dok.KCIC Foto/dok.KCIC

JAKARTA (BeritaTrans.com) - KCIC akan terus melakukan koordinasi, komunikasi, dan penyampaian data dengan Direktorat Lalu Lintas & Angkutan KA, Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan terkait permohonan perpanjangan masa konsesi Kereta Api Cepat Jakarta Bandung menjadi 80 tahun.

Penyampaian data dan informasi yang dibutuhkan selama ini dilakukan secara bertahap. Data Demand Forecast hasil Studi Polar UI, Data Financial Model dari Konsultan KPMG, Data Feasibility dari Konsultan CRDC dan beberapa data lainnya sudah disampaikan dan dilakukan diskusi bersama secara mendalam antara KCIC dan Kemenhub.

Baca Juga:
Ratusan Petugas KCIC Pastikan Prasarana Kereta Cepat Whoosh dalam Kondisi Prima dan Siap Sambut Angkutan Lebaran

“Untuk memperkuat permohonan tersebut, kami telah melakukan kajian bersama Polar UI terkait demand forecast dan beberapa hal yang menyangkut aspek komersial. Hasil kajian tersebut juga sudah kami sampaikan ke Kemenhub pada saat pertemuan yang juga melibatkan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi. Dalam rapat-rapat yang telah dilakukan, KCIC selalu menyampaikan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan oleh Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub guna menindaklanjuti permohonan perpanjangan masa konsesi yang telah KCIC ajukan di bulan Agustus 2022,” ujar General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian dikutip dari keterangan resmi, Kamis (16/2/2023).

Permohonan perpanjangan konsesi tersebut dimungkinkan secara regulasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI no. 38/Th.2021 dan masuk dalam salah satu Klausul Perjanjian Konsesi yang sebelumnya sudah ditandatangani. 

Baca Juga:
Pastikan Keamanan Whoosh, KCIC Rutin Tes Kesehatan Hingga 100 Petugas Sebelum Berdinas

Permohonan tersebut didasari oleh beberapa faktor seperti perubahan demand forecast penumpang dikarenakan dampak pandemi dan faktor lainnya, perubahan total biaya proyek setelah adanya cost overrun, perpanjangan waktu masa kontruksi, perubahan skema bisnis non farebox, dan berbagai faktor lainnya.

Rahadian menambahkan, penambahan masa konsesi akan mempertahankan indikator kelayakan investasi dan memastikan adanya layanan Kereta Api Cepat yang lebih sustainable.

Baca Juga:
Menuju Pioneer Green Station Intermoda, KCIC Berkolaborasi Bersama Dishub Jabar Hadirkan Bus Listrik di Stasiun Tegalluar

"KCIC akan selalu kooperatif dan berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan terkait penyampaian data termasuk apabila ada data-data tambahan lainnya yang dibutuhkan," tutup Rahadian.
(Fhm)