Ganjar Mulai Transisi Energi Lewat LPTS Rooftop di Ponpes Kudus

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 04/Mar/2023 07:22 WIB
Gubernur Jateng di Ponpes Kudus Gubernur Jateng di Ponpes Kudus

KUDUS (BeritaTrans.com) -  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS ) Rooftop senilai Rp 60 juta untuk Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo, Kabupaten Kudus, Jumat (3/3/2023). 

"Bantuan ini diharap jadi stimulan bagi kelompok masyarakat untuk memulai transisi energi," tutur Ganjar.

Baca Juga:
Antisipasi Antrean di Pelabuhan Merak, Pertamina Imbau Pemudik Isi BBM di SPBU Rest Area KM 43A dan 68A Tol Jakarta - Merak

Perwakilan ponpes, KH Muh Jazuli mengatakan, kehadiran orang nomor satu di Jawa Tengah itu telah dinantikan para santri dan pihaknya senang karena datang sekaligus memberikan bantuan.

“Santri di sini jumlahnya ada sekitar 1.000, putra dan putri. Kami sangat berterima kasih dan bersyukur diampiri, disilaturrahimi orang nomor satu Jawa Tengah dan Kudus ini kebahagiaan bagi keluarga besar pesantren. Ini kebersamaan ulama umaro, inilah contohnya. Terima kasih atas kehadirannya, semoga jadi berkah untuk kita semuanya,” kata KH Muh Jazuli.

Baca Juga:
Hadapi Arus Mudik, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Pastikan Kesiapan Satgas RAFI 2024

Selain Ponpes Darul Falah Jekulo, bantuan PLTS Rooftop juga diberikan kepada Ponpes Al-Qur’an Arroudlotul Mardliyah II. 

Ganjar juga menyerahkan bantuan paket sarpras perikanan budidaya senilai Rp19 juta untuk Remaja Asri.

Baca Juga:
Lanjutkan Inisiatif Keberlanjutan, FIFGROUP Pasang Solar Panel di Kota Serang

Bantuan yang diserahkan kepada Pemkab Kudus di antaranya RTLH untuk 39 orang senilai Rp780 juta, Bantuan Sarpras Desa untuk 218 titik lokasi senilai Rp26 miliar, dan bantuan Pengembangan Desa Wisata di tiga titik senilai Rp300 juta. Total bantuan yang diberikan senilai Rp41,8 miliar.

"Bantuan PLTS Rooftop ini hanya sebagian dari berbagai bantuan yang diberikan di Kabupaten Kudus. Harapannya, masyarakat makin mengenal PLTS," ungkapnya.

Pihaknya mendorong pondok pesantren, ada sekolahan, ada tempat-tempat kelompok kegiatan masyarakat, yang dikenalkan PLTS, agar mereka mulai belajar transisi energi.

"Ya, belajar dari yang kecil-kecilan dulu-lah,” ujarnya.

Ganjar menyampaikan, pengembangan Energi Baru Terbarukan terus dilakukan di Jawa Tengah. 

Namun diakui ini tidak mudah, karena masyarakat harus diberikan sosialisasi dan edukasi. 

Mantan anggota DPR itu tak menampik mahalnya infrastruktur pendukung menjadi kendala.

“Tapi kami mulai kenalkan dengan cara pemerintah hadir sekaligus sebagai stimulan, tapi nanti kalau kenal, produksi mulai banyak, harapan kami nanti mulai terbiasa. Karena nanti kalau sudah masuk mobil motor listrik kan orang mulai terbiasa,” bebernya.

Khusus terkait bantuan, Ganjar menegaskan agar tata kelola keuangannya diatur sebaik mungkin. Ketua PP Kagama itu menitipkan agar integritas dan governance di desa dijaga.

“Tata kelola keuangannya mesti bagus kalau nggak tahu tanya. Kedua, juga saya minta tidak boleh ada yang potong, siapa pun, enggak boleh. Kalau ada yang motong, laporkan ke saya agar kami bisa menggunakan itu dengan benar,” imbuh Ganjar.

Sebagai informasi, bauran EBT di Jawa Tengah dalam lima tahun terakhir dilaporkan terus mengalami peningkatan. 

Pada 2018, capaian bauran EBT berada di angka 10,82 persen atau melampaui target yang dipatok di 10,32 persen. Pada 2022 lalu, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mencatat capaian bauran EBT sudah berada di angka 15,76 persen.

Berdasarkan Perda Jateng No.12/2028, diharapkan bauran EBT pada 2050 bisa menyentuh angka 28,82 persen. (omy)

Tags :