Mantap, BTP Semarang Sukses Rampungkan Pembangunan Depo KRL Pertama di Jateng

  • Oleh : Naomy

Kamis, 09/Mar/2023 15:34 WIB
Depo KRL pertama di Jateng Depo KRL pertama di Jateng

SURAKARTA (BeritaTrans.com) - Mantap, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang (BTP Semarang), Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sukses rampungkan pembangunan Depo Perawatan KRL Depo pertama di Jawa Tengah dan DIY.

Lokasinya di Jebres, Surakarta. Miliki luas hampir 8.500 m2 (8149,85). 

Baca Juga:
BTP Semarang Pastikan Sarana Perkeretaapian Laik Jelang Angkutan Lebaran 2023

Sebagai angkutan massal unggulan di wilayah Jawa Tengah dan DIY, sarana KRL tentu membutuhkan dukungan fasilitas perawatan untuk mempertahankan kualitas pelayanan dan minim gangguan.

Kepala BTP Semarang Putu Sumarjaya menyampaikan, pembangunan Depo KRL Jebres ini merupakan salah satu lingkup pekerjaan elektrifikasi Solo Balapan – Solo Jebres – Palur (2020-2022). 

Baca Juga:
Bengkel KRL di Stasiun Solo Jebres Mulai Beroperasi Bulan Depan

“Elektrifikasi Solo Balapan – Solo Jebres – Palur ini lanjutan dari elektrifikasi Yogyakarta – Solo Balapan (2019-2021), Maret 2021 konektivitas angkutan KA perkotaan ini diresmikan Bapak Presiden. 

"Animo masyarakat Yogya dan Surakarta sangat bagus, waktu ada aturan pembatasan perjalanan, konektivitas ini bisa mengangkut 1,7 juta penumpang," ungkapnya, Kamis (9/3/2023). 

Baca Juga:
Layanan KRL Yogya Solo Sudah Setahun, Elektrifikasi Terus Berlanjut Sampai Stasiun Palur

Tahun 2022 pandemi mulai landai, produksi penumpangnya naik signifikan hampir 4,4 juta penumpang. 

Pada awal operasi 2021 sampai akhir Februari 2023 total angkutan penumpangnya 6,9 juta.

"Rata-rata harian load factor KRL mendekati 68%, atau 12 ribuan orang/hari. Angkutan Lebaran kemarin 
load factor puncaknya 109%, atau 26 ribu penumpang sehari. Load factor puncak Nataru 97,7%, 24 ribu penumpang, sudah perpanjangan pelayanan sampai Palur," lanjutnya.

Putu menambahkan, seiring dengan bertambahnya frekuensi operasi, sarana KRL mutlak dijaga keandalannya, hal ini ditempuh dengan membangun depo perawatan yang mumpuni untuk kegiatan perawatan. 

Dua tahun terakhir stabling dan perawatan KRL dilakukan di area Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Klaten. Setelah Depo resmi beroperasi perawatan harian, bulanan, tahunan sampai pencucian sarana KRL bisa dilakukan di sana. 

"Harapannya dengan kapasitas angkut yang bertambah, masyarakat 
tetap bisa nyaman, selamat memanfaatkan moda KRL dengan tarif yang terjangkau," imbuh dia.

Lebih lanjut PPK Kegiatan Pengembangan 3, Albertus Dito menguraikan, pembanguan Depo KRL ini paralel dengan pekerjaan Gardu dan Listrik Aliran Atas (LAA) Solo Balapan-Solo Jebres serta penataan track layout Solo Jebres, total investasi senilai Rp349.500.000.000 yang bersumber dari SBSN (Surat Berharga Syariah Negara). 

“Akhir 2020 kami mulai pembangunan, selesai di Desember 2022. Jalur, bangunan depo, LAA, persinyalan semuanya sudah pengujian pertama, sudah safety  assessment juga (Penilaian Sistem Keselamatan) jaminan bahwa semua prasarana tersebut laik operasi," tuturnya.

Sebagai informasi, bagian depo terdapat jalur 6 untuk pencucian kereta, jalur 7 (kapasitas 13 kereta) dan jalur 8 (kapasitas 14 kereta) untuk perawatan. Sesuai Permenhub Nomor 18 Tahun 2019 tentang  Standar Tempat Dan Peralatan Perawatan Sarana Perkeretaapian, area Depo terdiri dari bangunan sarana sebagai area utama perawatan KRL, bangunan kantor untuk kegiatan administrasi, ruang 
peralatan dan penyimpanan suku cadang. 

Terdapat juga bangunan untuk ruang istirahat, ruang 
pelayanan kesehatan, area ibadah, dan tempat pengolahan air bersih.

Terdapat peron, kolong (perawatan sisi bawah kereta), anjungan (perawatan sisi atas) dan area 
workshop. 

Selain pembangunan Depo KRL, BTP Semarang juga melakukan pengadaan peralatan 
perawatan KRL antara lain peralatan angkat komponen, pesawat angkut, peralatan angkat sarana. 

Misal lifitng jack (fungsi pengangkatan body kereta), overhead crane 2x7.5 ton dan 1x3 ton. 

“Kami sangat bersyukur masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dari pembangunan konektivitas KA perkotaan ini. Pemerintah ingin masyarakat makin mudah mengakses angkutan 
umum massal. Stasiun Brambanan, Srowot, Ceper, Delanggu, Gawok direvitalisasi, bisa untuk naik turun penumpang. Tambah layanan di Jebres dan Palur, makin banyak yang terlayani konektivitas KRL, ada Depo perawatan juga. Lengkap, andal sarana dan prasarananya," tutup Putu. (omy)