Tingkatkan Kemudahan Aksesibilitas Penumpang, DJKA Percepat Pembangunan Tangga Tambahan di Stasiun Manggarai

  • Oleh : Naomy

Kamis, 09/Mar/2023 17:29 WIB
Suasana di Stasiun Manggarai Suasana di Stasiun Manggarai

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Tingkatkan kemudahan aksesibilitas penumpang di Stasiun transit Manggarai, dilakukan upaya percepatan pembangunan tangga tambahan manualoleh Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Ini sebagai salah satu upaya dalam mengurai kepadatan di Stasiun Manggarai khususnya pada jam sibuk.

Baca Juga:
Kuota Mudik Motor Gratis dengan KA Sisa 4% Lagi, Ayo Buruan Daftar

Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal menyampaikan, konstruksi sejumlah lima tangga tambahan di Stasiun Manggarai saat ini sudah dimulai proses pembangunannya.

"Untuk menyikapi kondisi Stasiun Manggarai yang belakangan ini terbilang padat khususnya pada peak hour, kami sudah mulai lakukan konstruksi tangga tambahan dari lantai concourse ke peron lantai dasar pada peron jalur 6 dan 7, yang akan segera disusul peron jalur 8 dan 9," urai Risal di Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga:
DJKA: Perawatan Eskalator Stasiun Manggarai Rampung, Sudah Bisa Digunakan Penumpang

Risal menyebutkan, total lima tangga manual tambahan akan dibangun oleh DJKA pada sisi utara dan selatan Manggarai, termasuk satu tangga baja gantung sebelah selatan yang saat ini sudah selesai dan sudah dapat dipergunakan oleh penumpang. 

Risal optimistis, pembangunan tangga tambahan ini dapat diselesaikan dalam beberapa pekan ke depan.

Baca Juga:
Atasi Penumpukan Penumpang di Stasiun Manggarai, KAI Bakal Tambah 18 KRL

"Nantinya, bila pembangunan semua tangga tambahan ini rampung, kami  berharap upaya ini akan dapat membantu memperlancar proses transit sekaligus dapat menjadi solusi alternatif perpindahan penumpang" tutur Risal. 

Terlebih saat ini aktivitas perpindahan penumpang masih terpusat pada tangga, eskalator dan lift existing, khususnya pada puncak aktivitas sibuk yaitu sekitar pukul  6 - 9 pagi dan pukul 3 - 8 malam.

Dia juga menguraikan, di tengah proses revitalisasi Stasiun Manggarai sebagai Stasiun Sentral yang masih berlangsung, terdapat sejumlah tantangan dalam upaya percepatan konstruksi tangga tambahan. 

"Sebagai upaya mitigasi dalam mengakselerasi pembangunan tangga tambahan ini, kami telah melibatkan tenaga bantuan dari kontraktor supaya secepatnya tangga tambahan yang kami bangun dapat segera beroperasi," sebut Risal. 

Tantangan muncul akibat pengerjaan konstruksi tangga yang dilakukan di lintas KA aktif dan di tengah aktivitas transit penumpang. 

"Agar proses konstruksi tangga tidak mengganggu pelayanan KRL di Manggarai, waktu pengerjaannya hanya bisa dilakukan pada window time stasiun, yaitu diatas jam 9 malam hingga jam 4 pagi.

Selain itu, proses konstruksi kelima tangga tambahan tidak dapat dikerjakan secara paralel karena dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan penumpang. 

Secara spesifikasi tangga manual yang dibangun oleh DJKA menggunakan material full baja dengan berat mencapai 8 - 9 ton. 

Menurut Risal, pemilihan dari material baja tersebut memiliki keunggulan dari segi waktu pengerjaan yang lebih cepat dan mempunyai lifetime yang lebih lama dengan durabilitas lebih tinggi dibandingkan konstruksi tangga manual berbahan beton.

Hingga kini, DJKA masih melakukan pengembangan Stasiun Manggarai sebagai Stasiun Sentral pertama di Indonesia dan ditargetkan beroperasi sepenuhnya pada 2025. 

"Kami akan terus lakukan evaluasi secara kontinual dengan semua stakeholders terkait agar dalam proses pembangunan yang masih berjalanan ini, pelayanan KRL di Stasiun Manggarai dapat tetap berjalan dengan optimal," ucap Risal. 

Dia juga mengapresiasi masyarakat yang telah aktif memberikan atensi, masukan dan sarannya sehingga dapat menjadi bahan evaluasi terhadap pembangunan Stasiun Manggarai. 

"Kami mohon dukungan juga dari masyarakat agar konstruksi tangga tambahan dan pengembangan Stasiun Manggarai kedepannya dapat berjalan dengan baik," tutup Risal. (omy)