Kapal Feri Filipina Terbakar Tewaskan 31 Orang, Ratusan Penumpang Terjun ke Laut

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 31/Mar/2023 06:50 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

FILIPINA (BeritaTrans.com) - Sebuah kapal feri MV Lady Mary Joy 3 yang mengangkut 250 penumpang termasuk awak di Filipina terbakar. Insiden itu menewaskan puluhan orang dan beberapa orang lainnya masih hilang.

Kapal itu terbakar di wilayah Filipina selatan. Api melalap kapal selama delapan jam. Lebih dari 200 orang penumpang menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut.

Baca Juga:
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I Tanjung Priok Sigap Bantu Pemadaman Kebakaran Kapal KM. Mutiara Berkah-I di Merak

Menurut Gubernur Jim Hataman dari Provinsi Pulau Selatan Basilan, mereka yang melompat ke laut berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai, angkatan laut, feri terdekat dan nelayan.

"Tim penyelamat masih mencari Kamis untuk setidaknya tujuh orang hilang," katanya dikutip AP, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga:
Kapal Tenggelam di Selat Malaka, 11 Selamat dan 3 Orang Masih Hilang

Hataman mengatakan feri yang terbakar ditarik ke garis pantai Basilan, di mana 18 mayat dari 31 korban ditemukan di bagian anggaran kabin penumpang.

“Korban ini tewas di atas kapal karena kebakaran,” kata Hataman melalui telepon. Dia mengatakan lebih banyak orang mungkin berada di feri yang tidak terdaftar di manifesnya.

Baca Juga:
Kebakaran Kapal Kargo Angkut 3.000 Kendaraan, Diduga Karena Mobil Listrik

Namun, nakhoda feri mengatakan kepada petugas penjaga pantai bahwa dia mencoba membuat feri yang terbakar kandas di pantai terdekat untuk memungkinkan lebih banyak orang bertahan atau diselamatkan.

Feri itu sedang melakukan perjalanan ke kota Jolo di provinsi Sulu dari kota pelabuhan selatan Zamboanga ketika kapal itu terbakar di Basilan menjelang tengah malam. Setidaknya 23 penumpang terluka dan dibawa ke rumah sakit.

“Beberapa penumpang terbangun dari tidurnya karena kegaduhan akibat kebakaran. Beberapa melompat dari kapal,” kata Hataman.

Feri berlambung baja itu dapat menampung hingga 430 orang dan tidak terlalu penuh. Menurut manifes, kapal membawa 205 penumpang dan 35 awak. Selain itu, ia memiliki kontingen keamanan yang terdiri dari empat petugas penjaga pantai dan sejumlah tentara yang tidak disebutkan dalam manifes untuk perlindungan mereka.

Dia mengatakan para pejabat sedang menyelidiki apakah feri berusia 33 tahun itu layak berlayar, apakah ada penumpang yang tidak tercantum dalam manifes, dan apakah awak kapal memandu penumpang dengan benar ke tempat yang aman.

Kecelakaan laut sering terjadi di Filipina karena seringnya badai, kapal yang tidak dirawat dengan baik, kepadatan yang berlebihan, dan penegakan peraturan keselamatan yang buruk, terutama di provinsi-provinsi terpencil.(fhm)