Kronologi Pistol Dirut BUMN Harry Warganegara Meletus di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 20/Apr/2023 16:08 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

MAKASSAR (BeritaTrans.com) - Penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar dibuat geger dengan letusan senjata api. 

Pistol yang meletus tersebut ternyata milik Dirut PT Berdikari Harry Warganegara.

Baca Juga:
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Layani Ekspor Produk Perikanan ke Hongkong

Kapolsek Kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Iptu Arsyad mengatakan Harry Warganegara awalnya mengikuti rombongan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Selepas dari Pinrang, Harry berangkat lebih awal ke bandara pada Senin (17/4) dengan ditemani oleh seorang protokoler Kementan atas nama Faisal.

"Dirut ini rombongannya Mentan. Kebetulan dia habis kegiatan dengan Mentan di Pinrang. Cuma beliau mendahului karena dia pakai Citilink yang jam 08.30 Wita kalau enggak salah tiketnya itu. Kalau Pak Mentan kan jam 12," ujar Iptu Arsyad saat dihubungi wartawan, Rabu (19/4/2023).

Setibanya di bandara, Harry lebih dulu menyelesaikan proses check in kemudian menunggu boarding pass. Sedangkan Faisal yang membawa pistol milik Harry masih berada di Check In Counter area.

"Jadi ini pada saat senjata akan dimasukkan ke air lines oleh protokoler atas nama Faisal, protokolernya Kementerian Pertanian. Senjata ini kan dia ada tas. Pada saat dikeluarkan mau diambil kartunya hasil konfirmasi dari saudara Faisal senjata tersebut terjatuh ke lantai," kata Iptu Arsyad.

Faisal kemudian segera mengambil pistol yang terjatuh. Namun nahas karena pistol itu tiba-tiba meletus.

"Pada saat diambil diangkat senjata itu tiba-tiba meletus, yang meletus itu peluru karet karena ada lima pelurunya dan dua peluru senjata api, tiganya itu karet," katanya.

Harry Warganegara sebagai pemilik senjata api itu lantas dimintai keterangan. Setelah dipastikan senjata itu resmi atas nama kepemilikannya, Harry diperbolehkan melanjutkan perjalanannya.

"Kami periksa dokumen kepemilikan senjatanya bahwa betul resmi ada kepemilikan atas nama yang bersangkutan. Sudah berangkat itu Dirutnya," katanya.

Profil Harry Warganegara

Dilansir detikFinance, Harry menjabat sebagai Direktur Utama PT Berdikari sejak April 2020. Pria kelahiran Palembang 1971 itu memiliki pengalaman di bidang keuangan hingga properti.

Harry juga tercatat pernah bergabung dengan National Westminster Bank Plc New York City, Bear & Sterns New York City dan Fund Asia Investment Bank. Ia juga sempat bekerja di Bank PDFCI yang menangani Corporate Finance, Fund Rising dan Restructuring.

Selain itu, Harry juga pernah bergabung dengan Henan Putihrai Sekuritas sebagai Senior Vice President dan menangani Investment Banking, Corporate Structure, hingga Merger Acquisition.

Sementara di bidang properti, Harry tercatat pernah menjabat Presiden Direktur pada Pacific Metro Realty (Owning Company of Menara Imperium) dan PT Prabu Budi Mulia (Owning Company of Crowne Plaza Hotel).

Bahkan, Harry merupakan salah satu pendiri BUMD di Sulawesi Barat (Sulbar) yakni PT Sulbar Group. Dia menjabat sebagai Presiden Direktur pada 2010 hingga 2013 lalu.

Setelah itu barulah Herry kemudian sempat menjabat sebagai Komisaris Utama pada Sulbar Energi Group dan Krakatau Stell Global Trading/PT Krakatau Natural Resources.

Menteri BUMN Siapkan Sanksi

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan akan memberi sanksi kepada Harry atas insiden meletusnya senjata api itu. Namun Erick masih akan mempelajari laporan insiden tersebut.

"Pasti dong (ada sanksi tegas), kalau sudah ada hitam di atas putihnya," ujar Erick dilansir detikFinance yang mengutip dari CNNIndonesia, Rabu (19/4/2023).

Erick mengatakan pejabat BUMN seharusnya melayani saat bertemu rakyat sehingga tidak perlu membawa senjata api. Dirinya mengaku sebagai menteri tidak pernah membawa senjata api.

"Menterinya aja nggak bawa pistol, masa mau ketemu rakyat bawa pistol? Ketemu rakyat harus melayani. Kalau pistol air boleh kali buat lucu-lucuan, biar segar," katanya.(fhm)