Australia Punya Kereta Api Bawah Tanah untuk Pertama Kalinya

  • Oleh : Fahmi

Senin, 24/Apr/2023 08:18 WIB
Kereta Bawah Tanah Sydney. (Courtesy NSW Government) Kereta Bawah Tanah Sydney. (Courtesy NSW Government)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Australia mencatatkan tonggak sejarahnya baru-baru ini. Sebuah Kereta Api Metro berhasil melakukan perjalanan di bawah tanah Sydney Harbour untuk pertama kalinya.

Penyeberangan yang terjadi pada dini hari Jumat (21/4/2023) waktu setempat, adalah bagian dari program pengujian berkelanjutan pada terowongan kereta api metro kembar sepanjang 15,5 kilometer yang membentang dari Wilayah Barat Laut Pelabuhan Sydney.

Baca Juga:
Ngeri! Kereta Mogok, Penumpang Jalan Kaki di Terowongan Bawah Tanah

Perlintasan ini terealisasi setelah lebih dari 91 tahun kereta uap pertama melintasi Sydney Harbour Bridge pada Januari 1932.

"Ini adalah tonggak penting. Kami selalu mengatakan bahwa kami akan mendukung proyek yang bagus, tidak peduli ide siapa itu," kata Menteri Transportasi New South Wales Jo Haylen, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN International, Ahad (23/4/2023).

Baca Juga:
Kronologi dan Fakta Penembakan Stasiun Kereta New York

"Memiliki perjalanan kereta api di bawah pelabuhan adalah langkah pertama yang menarik dan bersejarah, tetapi yang lebih penting, akan ada lebih banyak orang dapat naik kereta melalui kota dan itu akan meningkatkan jaringan kereta api yang lebih luas setelah Metro Kota siap untuk mengangkut penumpang tahun depan," lanjutnya.

Tonggak Penting Bersejarah

Baca Juga:
17 Orang Terluka, Jepang: Penikaman `Mengerikan` dan Aksi Pembakaran di Kereta Bawah Tanah Tokyo

Proyek Metro City dan Southwest Line dikabarkan bernilai AU$20,5 miliar (sekitar Rp203,2 triliun). Nantinya, jalur Metro Northwest Sydney, akan memanjang sampai ke pinggiran Sydenham di barat dalam kota.

Menurut Peter Regan, CEO Sydney Metro, meski saat ini kereta dioperasikan secara manual dan kecepatan rendah, atau maksimum hingga 25 kilometer per jam, nantinya kereta secara bertahap masuk ke pengujian kecepatan tinggi di mana maksimum kecepatan meningkat menjadi 110 kilometer per jam.

Kereta akan tanpa masinis saat mulai beroperasi. Selain itu, setiap kereta juga akan menjalani pengujian akselerasi dan pengereman di lintasan yang baru dibangun dan menyelesaikan serangkaian pemeriksaan sistem untuk memastikannya dapat bekerja dengan andal.

Pengujian dan pemeriksaan kelayakan (commissioning) akan berlanjut sepanjang sisa tahun ini, menjelang dimulainya layanan penumpang pada paruh pertama, yang dijadwalkan pada tahun 2024.

Bagian kedua dari jalur tersebut, yang akan berjalan dari Sydenham ke Bankstown di barat daya Sydney, diperkirakan baru dibuka sekitar tahun 2025.

Sementara itu, ada juga rencana untuk jalur Metro West senilai $27 miliar AUD (sekitar Rp267,7 triliun) di bawah Hunter Street di kawasan pusat bisnis Sydney. Dengan begitu, kota ini akan memiliki jaringan empat jalur, 46 stasiun, dan 113 kilometer rel metro baru pada tahun 2030.

Kerap digadang sebagai salah satu proyek rel pinggiran kota terbesar di dunia, proyek ambisius Sydney telah dibandingkan dengan Grand Paris Express, proyek jaringan transportasi umum ibu kota Prancis yang diperkirakan bernilai U$31,6 miliar atau Rp467,6 triliun, yang juga diperkirakan akan selesai pada tahun 2030.