KKP Sertifikasi Nelayan dan Awak Kapal Perikanan

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 25/Mei/2023 17:41 WIB
Kegiatan pelatihan Kegiatan pelatihan "Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN)" di Lampung pada Mei 2023.

LAMPUNG (BeritaTrans.com) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya tingkatkan kecakapan dan kompetensi nelayan dalam mendukung lima Program Ekonomi Biru yang digaungkan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono, salah satunya melalui sertifikasi nelayan dan awak kapal perikanan agar hasil tangkap optimal dengan memperhatikan aspek keselamatan.

Untuk itu, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan BRSDM) melalui Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Puslatluh) KP, menyelenggarakan kegiatan pelatihan "Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN)" pada Mei 2023. 

Baca Juga:
Jaga Luat dan Ikan, Kementerian-KP Minta Pokmaswas Jadi Agen Pengawasan Kepada Masyarakat

Kegiatan ini merupakan kolaborasi BRSDMKP dan Komisi IV DPR RI, yang dilaksanakan Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BPPP) Tegal. Sebanyak 300 orang nelayan di Kab. Tanggamus, Lampung, menjadi target sasar kegiatan sertifikasi ini. 

SKN merupakan sertifikasi keterampilan bagi awak kapal perikanan untuk nakhoda pada kapal perikanan berukuran sampai dengan 5 GT atau kelasi (deckhand) yang bekerja pada kapal perikanan berukuran lebih dari 5 GT sampai dengan 30 GT.

Baca Juga:
KKP Bawa Ikan Indonesia Tampil di Pameran Seafood Amerika

Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta, diwakili Sekretaris BRSDM, Rudi Alek Wahyudin, menuturkan pentingnya sertifikasi sebagai jaminan aktivitas nelayan. 

“Dalam melaksanakan pekerjaannya, para nelayan rentan mengalami berbagai kejadian kecelakaan di kapal, di mana alat keselamatan yang ada tidak dipakai,’’ terangnya.

Baca Juga:
Operasi Gabungan KKP Sasar Bahan Tambahan Pangan Berbahaya dan Importasi Ikan

Lebih lanjut disampaikan, menurut data statistik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), terdapat 34 kecelakaan pelayaran yang terjadi dalam rentang 2021-2023. BRSDM juga berkomitmen untuk senantiasa mengawal aktivitas penangkapan ikan di laut yang dilakukan oleh para nelayan.

‘’Dengan dilengkapi SKN, keahlian dan keterampilan para nelayan dapat semakin diakui secara nasional. Setelah pelatihan ini, Saya harap para peserta dapat terus didampingi dan dibimbing  oleh para penyuluh perikanan dalam melaksanakan kegiatan ke depannya,’’ harap Alek.

Hal senada disampaikan Kepala Puslatluh KP, Lilly Aprilya Pregiwati, yang mengatakan bahwa kegiatan pelatihan sertifikasi seperti ini sangat penting dilakukan dalam rangka pencerdasan para nelayan, agar tidak hanya hasil tangkapannya yang meningkat, namun kegiatan penangkapan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan keselamatan yang berlaku.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, menekankan pentingnya pencerdasan mengenai keselamatan dasar nelayan.

 “Nelayan merupakan salah satu profesi yang berbahaya dan mengadu nyawa, sementara hasilnya terkadang tidak menentu. Keselamatan nelayan harus menjadi prioritas utama agar dapat pulang ke rumah dengan selamat,” tegasnya. 

Turut hadir, Bupati Tanggamus, Dewi Handajani, yang sangat mengapresiasi dan mendukung terlaksananya kegiatan pelatihan SKN ini. 

“Tanggamus merupakan daerah pesisir dengan jumlah keluarga nelayan kurang lebih 5.000 KK. Nelayan merupakan pahlawan pencerdasan bangsa, namun pekerjaannya kerap kali berisiko, sertifikasi ini dibutuhkan untuk lebih mematenkan keahlian serta kecakapan nelayan.’’

Salah satu Peserta, Nasrullah, yang merupakan nelayan asal Pekon Penyandingan, Kab. Tanggamus pun merasakan manfaat nyata usai mengikuti pelatihan tersebut.

 “Saya mewakili rekan-rekan peserta lain berterima kasih kepada KKP serta Pak Sudin karena telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan SKN ini. Kegiatan ini sangat bermanfaat, kami mendapat banyak ilmu dan keterampilan baru untuk kami praktikkan dalam keseharian pekerjaan, dan kami berharap kegiatan ini dapat terus terlaksana secara berkesinambungan,” ucap Nasrullah.