Pelabuhan Penyeberangan Bangka Semester II-2023 Bakal Terapkan E-ticketing Ferizy

  • Oleh : Naomy

Selasa, 30/Mei/2023 19:05 WIB
Pelabuhan penyeberangan ASDP cabang Bangka Pelabuhan penyeberangan ASDP cabang Bangka

BANGKA (BeritaTrans.com) - Pelabuhan penyeberangan Bangka bakal menerapkan layanan e-ticketing Ferizy pada semester kedua tahun ini. 

Hal ini sebagai wujud komitmen ASDP dalam mengakselerasi program digitalisasi layanan tiket ferry berbasis online.

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, penerapan e-ticketing Ferizy bagian upaya ASDP bertransformasi di era digital sekarang ini, sekaligus upaya ASDP untuk terus meningkatkan layanan kepada pengguna jasa. 

"Dengan melakukan reservasi tiket secara online, calon penumpang kini makin dimudahkan dan tentunya aman dalam memesan tiket kapal ferry, yang dapat dilakukan di manapun dan kapan pun melalui Website Ferizy, Aplikasi Ferizy, dan Mitra Resmi ASDP," tuturnya, Selasa (30/5/2023).

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

Sejak Mei 2020, ASDP telah menerapkan digitalisasi layanan pemesanan tiket secara online lewat aplikasi dan website Ferizy, khususnya di lintasan utama Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk yang terbukti memberikan kemudahan bagi para pelanggan.

Layanan e-ticketing Ferizy bertujuan mengatur keseimbangan antara kapasitas angkut kapal dan demand penumpang maupun kendaraan di setiap pelabuhan, sehingga penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang sesuai dengan kapasitas kapal yang ada.

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

Artinya, penumpang dan kendaraan hanya diperbolehkan masuk ke pelabuhan (check in) sesuai dengan waktu yang telah dipilih saat membeli tiket dan selanjutnya pengguna jasa akan naik ke kapal dengan sistem first in first out (FIFO) setelah proses check in.

"Data ASDP menyebutkan sebelum implementasi Ferizy, pengguna jasa kapal ferry cenderung menyeberang pada malam hari dengan perbandingan 61% pada malam hari dan 39% siang hari, sehingga membuat produksi malam hari berada di atas kapasitas muat rata-rata kapal dan berakibat antrean kendaraan di pelabuhan," urainya.

General Manager ASDP Cabang Bangka, Christopher Samosir mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan rencana penerapan layanan e-ticketing Ferizy di Cabang Bangka, yang untuk tahap awal akan diterapkan di lintas komersial Tanjung Kalian-Tanjung Api-api. 

Saat ini, Cabang Bangka melayani dua rute komersial Tanjung Kalian - Tanjung Api-api, dan Sadai - Tanjung Ru. Lalu, satu rute perintis Tanjung Ru - Tanjung Nyato. Ketiganya dilayani total enam kapal, yakni KMP Belanak, KMP Kuala Bate II, KMP Mutis, KMP Gorare, KMP Manumbing Raya dan KMP Puteri Leanpuri.
 
"Prinsipnya kami telah siap untuk menerapkan layanan Ferizy. Kami juga telah melakukan benchmarking ke Pelabuhan Utama ASDP di Merak dengan mengirimkan 13 orang tim ASDP termasuk petugas alih daya yang di dalamnya terdapat petugas loket. Dengan demikian, kami telah memiliki acuan standar dan tolak ukur dalam pengaplikasian Ferizy sebagai implementasi Cabang Bangka dalam meningkatkan performa usaha, produkivitas, dan tentunya menghadirkan layanan berkualitas prima bagi masyarakat melalui digitalisasi," beber Christopher.

Adapun Pelabuhan Tanjung Kalian merupakan penghubung antara pulau Bangka dan Sumatera. 

Saat ini tercatat sekitar 300 kendaraan per hari termasuk truk logistik dan mobil pribadi yang melakukan penyeberangan melalui Pelabuhan Bangka. 

"ASDP sebagai perusahaan berskala nasional akan terus melakukan inovasi terbaik untuk mewujudkan pelabuhan yang andal dan berkemampuan tinggi, menjamin efisiensi, dan mempunyai daya saing global demi menunjang pembangunan nasional dan daerah," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir pun mengapresiasi langkah transformasi layanan digital melalui Ferizy yang telah dilakukan ASDP sebagai upaya BUMN mengikuti perkembangan zaman. 

"Dengan Ferizy, ASDP mampu mengatasi persoalan antrean yang telah terjadi bertahun-tahun di layanan penyeberangan, sehingga secara signifikan menghemat biaya logistik dan mendongkrak pergerakan penyeberangan," kata dia. (omy)