ASDP Gelar Simulasi Penanganan Kebakaran di KMP BRR, Pastikan Standar Keselamatan

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 04/Jun/2023 15:50 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh berkolaborasi dengan sejumlah stakeholders menggelar top drill penanganan kebakaran KMP BRR di perairan Selat Benggala, Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, pekan lalu. 

Kegiatan ini sebagai wujud komitmen ASDP dalam memastikan standar keselamatan operasi perusahaan baik di pelabuhan maupun penyeberangan kapal guna memberikan layanan prima kepada pengguna Jasa.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan sebagai BUMN transportasi, ASDP mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk senantiasa menjaga aspek keselamatan dalam setiap layanan dan operasi bisnis perusahaan. Menurutnya, penerapan safety di lingkungan kerja ASDP sangat krusial mengingat industri penyeberangan dan kepelabuhanan yang dikelola perusahaan memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi dalam karakteristik proses kerjanya.

"ASDP berkomitmen menerapkan budaya safety sesuai salah satu misi ASDP, yakni secara konsisten mengedepankan keselamatan dan layanan penuh keramahan, tulus, dan berkualitas. Komitmen ini tentu tidak hanya berlaku untuk pekerja kami, tetapi untuk seluruh pengguna jasa penyeberangan dan mitra kerja ASDP yang kami layani," katanya dalam keterangan resmi, Ahad (4/6/2023).

Adapun bentuk dukungan pihak cabang ASDP dalam mengoptimalkan prosedur keselamatan adalah dengan melakukan simulasi terkait bencana kecelakaan pada armada, termasuk kebakaran kapal. Dalam simulasi yang digelar, ASDP menggandeng  Basarnas Banda Aceh, KKP Ulee lheue, BPTD Kelas II Aceh, Dishub Aceh, Polsek Ulee Lheue, Pos TNI AL Lampulo, BMKG SIM, PT. Jasa Raharja Aceh dan SROP Ulee Lheu dan juga mengerahkan alut Kapal KN SAR Kresna 232, KMP BRR, Sea Rider, LCR/ Ruber Boat, serta Ambulance. 

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh Agus Djoko Triyanto mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan sekali setiap tahun ini merupakan upaya untuk meningkatkan kewaspadaan  dan kecakapan kru kapal dalam menanggulangi potensi bencana. Tahun ini simulasi penanganan kebakaran dilakukan di KMP BRR yang melayani rute Banda Aceh - Sabang.

"Kita tidak berharap kecelakaan akan terjadi, tetapi untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan simulasi sebagai upaya dalam menanggulangi potensi bencana yang mungkin akan timbul di kapal, sehingga operasional dapat berjalan dengan baik. Kami mengapresiasi kerja sama semua pihak yang terlibat. Hal ini tidak hanya memberikan pelatihan kepada kru kapal ASDP, tetapi juga stakeholders terkait yang dapat mengaplikasikan ilmu mereka terkait manajemen tanggap darurat,” ujar Agus.

Simulasi Kecelakaan KMP BRR

Kapal Motor Penyeberangan (KMP) BRR tujuan Pelabuhan Ulee lheue Banda Aceh terbakar saat sedang berlayar dari Balohan Sabang. Kebakaran terjadi di perairan Selat Benggala, sejauh 1 NM (Nautical Mile)/mil laut dari Pelabuhan Ulee Lheue.

Menerima informasi tersebut, Basarnas Banda Aceh mengerahkan KN SAR Kresna 232, Sea Rider serta LCR/perahu karet untuk membantu memadamkan api serta mengevakuasi korban.

Berdasarkan hasil investigasi, pemicu api berasal dari puntung rokok di ruang penumpang. Kecelakaan ini mengakibatkan 3 orang korban lompat ke air dikarenakan panik, 1 orang korban mengalami luka bakar, 1 orang pingsan, dan 1 orang korban lainnya mengalami patah kaki akibat jatuh dari tangga penumpang. Keenam korban berhasil di evakuasi tim Rescue Basarnas Banda Aceh serta ABK KMP BRR.

Rangkaian acara simulasi kecelakaan KMP BRR dilakukan selama tiga hari mulai Senin (22/5) hingga Rabu (24/5). Hari pertama dibuka dengan pemaparan terkait manajemen tanggap darurat oleh GM ASDP Agus Djoko Triyanto. Kemudian dilanjutkan pada hari kedua terkait simulasi kecelakaan di kadeg KMP BRR. Lalu pada hari ketiga dilakukan eksekusi simulasi pada waktu dan tempat yang ditentutakan.

Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain turut mendukung terlaksananya simulasi ini. Ia menuturkan bahwa tujuan drill adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan, koordinasi antar unsur di lapangan dan menguji SOP masing-masing instansi serta mensosialisasikan SOP kepada masyarakat.

ASDP sebagai garda utama keterhubungan perairan Nusantara akan senantiasa memberikan dampak positif yang berkelanjutan, tidak hanya bagi masyarakat luas tetapi juga bagi stakeholders terkait.(fhm/omy)