Kerahkan KN Chundamani P.116, Pangkalan PLP Tanjung Perak Turut Berperan dalam Satuan Pengamanan WWF Ke-10 di Bali

  • Oleh : Ahmad

Rabu, 22/Mei/2024 11:39 WIB
Foto istimewa/pangkalanplptanjungoerak Foto istimewa/pangkalanplptanjungoerak

BALI (BeritaTrans.com) - KTT World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024 mendapat pengamanan maksimal oleh Satuan Tugas Laut (Satgasla) PAM KTT WWF ke-10, karena dihadiri banyak kepala negara dengan membawa delegasi.

Baca Juga:
Indonesia Gelar Workshop Maritime Single Window di Bali, Hadir Perwakilan 12 Negara

Dalam kegiatan tersebut, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Perak ikut serta mendukung dalam satuan unsur pengamanan itu dengan mengerahkan kapal patroli KN. Chundamani - P.116.

Keberadaan Pangkalan PLP Tanjung Perak dalam satuan pengamanan tersebut, terlihat mengikuti giat Apel Gelar Kesiapan Pasukan Unsur-Unsur Satgasla PAM VVIP Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 Tahun 2024, yang digelar di Dermaga Benoa, Pulau Bali, Jumat lalu (17/5), dipimpin oleh komandan apel Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo.

Baca Juga:
Kemenhub dan Pelindo Teken Kerja Sama Pelayanan Pemanduan Pelabuhan Waingapu

Kepala Pangkalan PLP Tanjung Perak, Devi Mamesah yang dikonfirmasi menyatakan jajarannya ikut sebagai bagian tim pengamanan dalam satuan tugas laut (Satgasla) PAM KTT WWF dengan kesiapan prima. Acara itu sangat penting dalam unsur pengamanan karena peserta acara yang datang merupakan pimpinan dan delegasi dari berbagai negara.

"Sebagai unsur tim pengamanan di acara KTT WWF di Bali, baik personel dan kapal sudah disiapkan sangat baik untuk menjadi unsur pengamanan bersama instansi pengamanan lainnya," kata Devi Mamesah Selasa (21/5/2024).

Baca Juga:
Jajaki Peluang Investasi, Delegasi Misi Bisnis Spanyol Kunjungi Pelabuhan Balikpapan & KKT

"Selain itu juga, dalam rangka menghadapi tugas dan fungsi yang wajib dijalankan, setiap saat kami menyiapkan jajaran dan sarana agar ketika dibutuhkan dalam keadaan siap," tambahnya.

Konferensi Tingkat Tinggi yang digelar selama 12 hari itu merupakan upaya untuk memperkuat kerja sama regional, dalam rangka menyelamatkan keanekaragaman spesies laut dengan mempromosikan pelestarian yang memberikan keuntungan sosial dan ekonomi secara berkelanjutan.(ahmad)