Dukung Operasional Hulu Migas Menyeluruh, Unit Bisnis Trading PDC Optimalkan Bisnis Fabrikasi Baja

  • Oleh : Ahmad

Selasa, 29/Apr/2025 22:47 WIB
Foto istimewa/Patra Drilling Foto istimewa/Patra Drilling

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sejak beberapa tahun lalu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong optimalisasi penggunaan produk besi dan baja untuk industri hulu migas.

Baca Juga:
Dorong Digitalisasi Pengadaan, Patra Drilling Contractor Sosialisasi Aplikasi I-SPA

Di industri hulu migas, fabrikasi baja digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pengeboran hingga transportasi, karena kekuatan, ketahanan, dan kemampuannya menahan tekanan dan suhu tinggi. 

Direktur Utama Patra Drilling Contractor Faried Iskandar Dozyn menjelaskan, sejak tahun 2023 PT Patra Drilling Contractor (PDC) telah menjalankan bisnis fabrikasi dan produksi berbahan besi baja.

Baca Juga:
Kali Keempat, Schneider Electric Indonesia Kembali Raih Sertifikasi Great Place to Work, Tegaskan Komitmen dan Dampak Positif bagi Karyawan

“Steel fabrication ini menjadi diversifikasi PDC di unit lini bisnis General Trading yang selama ini telah mengelola beberapa jenis bisnis lain,” jelas Faried di Jakarta, pada hari Selasa (29/4/2025).

Baca Juga:
PT Patra Drilling Contractor Targetkan Pendapatan di Atas Rp 3 Triliun pada 2025

Untuk fabrikasi dan produksi peralatan besi baja, PDC saat ini telah bekerja sama dengan satu mitra kerja yang sudah memegang sertifikasi, fasilitas produksi mumpuni, dengan kapasitas yang besar dan kualitas yang telah teruji.

“Di tahun 2025 ini tidak tertutup kemungkinan PDC bekerja sama dengan mitra lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar yang besar,” imbuhnya.

Faried menjelaskan, pekerjaan pertama PDC terkait lini bisnis barunya tersebut adalah untuk fasilitas camp di project mercusuar PDSI di wilayah kerja Exxon Mobile Cepu Limited.

Adapun potensi bisnis fabrikasi besi baja di kegiatan hulu migas sendiri, menurut Faried, sangat besar. “Di peralatan yang menjadi supporting rig saja, sebagian besar peralatannya hasil produk fabrikasi baja. Dan rig pun akan selalu dituntut untuk terus menjaga performa operasionalnya,” papar Faried.   

Peralatan rig hasil fabrikasi baja menjadi salah satu kebutuhan utama rig dari kerusakan akibat korosi, fatigue material, sampai dengan kesalahan handling saat operasional.

Dalam bisnis ini, PDC diperkuat engineering team yang bertanggung jawab terhadap design-design yang akurat dan kualitas fabrikasi berskala international. Selain itu, personel welder PDC memiliki sertifikasi standar ASME, DNV, dan API.

Alih-alih off-the-shelf, di bisnis fabrikasi dan produksi besi baja ini PDC memberikan layanan made to order dimana PDC terlibat sejak awal perencanaan dengan client, mulai dari perancangan sampai dengan memberikan solusi terhadap permasalahan yang selama ini dialami ketika peralatan tersebut dioperasikan dengan design awal. Dengan begitu, desain, spesifikasi, dan metode kerja disesuaikan permintaan customer.

“Dengan komitmen tersebut, PDC hadir bukan hanya sebagai penyedia barang, tetapi sebagai penyedia solusi teknis terintegrasi,” pungkas Faried.(ahmad)