Kemenhub Bersama Witherbys Susun Panduan Navigasi Terbsru Selat Sunda dan Lombok

  • Oleh : Naomy

Kamis, 01/Mei/2025 20:16 WIB
Teken MoA antara Kemenhub dan Witherbys Teken MoA antara Kemenhub dan Witherbys

JAKARTA (BeritaTrans.com) Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut teken Memorandum of Agreement (MoA) dengan Witherby Publishing Group (WPG).

WPG merupakan salah satu penerbit maritim terkemuka dunia, untuk penyusunan dan penerbitan buku Passage Planning Guide to the Lombok and Sunda Straits, Indonesia – 2026/27 Edition.

Baca Juga:
Jelang Hari Raya Idul Adha, Layanan Angkutan Kapal Ternak Dioptimalkan

Teken dilaksanakan di Jakarta, Rabu (30/4/2025) dan menandai kolaborasi penting dalam menyediakan panduan navigasi terbaru dan komprehensif bagi para pelaut dan kapal-kapal yang melintasi dua selat strategis Indonesia: Selat Lombok dan Selat Sunda. 

"Buku ini menjadi bagian dari seri Passage Planning Guide yang telah diakui luas di kalangan pelayaran internasional," tutur Direktur Kenavigasian Budi Mantoro, selaku perwakilan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Baca Juga:
Demi Keamanan dan Efisiensi Pelayaran, Penting Terapkan Sistem Pelaporan Kapal

Dia menyampaikan, kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penetapan Traffic Separation Scheme (TSS) oleh International Maritime Organization (IMO) pada tahun 2020 di kedua selat tersebut. 

“Melalui publikasi ini, kami ingin meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di kawasan dengan lalu lintas kapal yang padat dan berisiko tinggi,” ungkapnya.

Baca Juga:
Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Pelayaran, Ditjen Hubla Segera Terapkan SRS di Perairan Indonesia

Budi mengatakan, buku panduan edisi 2026/2027 tersebut akan mencakup data penting seperti arus laut, pasang surut, kondisi cuaca, rute pelayaran yang direkomendasikan, lokasi bahaya navigasi, serta informasi pelabuhan terdekat. 

“Sasaran utamanya adalah perwira dek, pilot laut dalam (Deep Sea Pilots), agen peta, perusahaan pelayaran, dan pemilik kapal, yang dapat menjadikan panduan ini sebagai bagian dari sistem manajemen keselamatan mereka,” ujarnya.

Penerbitan buku ini juga merupakan salah satu langkah inovasi dari Ditjen Hubla untuk meningkatkan pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Kolaborasi dengan Witherbys adalah salah satu terobosan  penerimaan PNBP pertama yang didapatkan dari royalti penerbitan publikasi  bidang kemaritiman," kata Budi.

Pada kesempatan yang sama, CEO Witherby Publishing Group, Capt. Iain Gerard Macneil MNM, bangga atas kerja sama ini.

“Sebagai penerbit dengan sejarah panjang sejak tahun 1740, kami berkomitmen menyediakan informasi mutakhir dan relevan untuk keselamatan pelayaran global. Kolaborasi dengan pemerintah Indonesia memperluas cakupan kami di wilayah strategis Asia Tenggara,” ucap Capt. Macneil.

Selain memperkuat implementasi TSS, buku panduan ini juga mendukung langkah terbaru IMO dalam menetapkan kawasan sekitar Kepulauan Nusa Penida dan Gili Matra sebagai Particularly Sensitive Sea Area (PSSA).

“Dengan terus berkembangnya pola perdagangan dunia, Passage Planning Guide for the Lombok and Sunda Straits – Edisi 2026/2027 diharapkan menjadi instrumen penting dalam mendukung pengambilan keputusan berbasis informasi, meningkatkan keselamatan pelayaran, serta melindungi lingkungan maritim di kawasan tersebut,” ulas dia.

Buku ini direncanakan akan diluncurkan pada September 2025 dan akan tersedia dalam format cetak dan digital melalui situs resmi Witherbys www.witherbys.com, serta melalui seluruh agen resmi peta laut Admiralty dan distributor publikasi maritim di seluruh dunia. (omy)