Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Garuda Indonesia Group terus mendorong optimalisasi kapasitas produksi di tengah menghadapi tantangan industri penerbangan global.
Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Layani 73 Ribu Penumpang pada Puncak Libur Panjang Idul Adha
Menurut Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi, khususnya dinamika rantai pasok suku cadang pesawat yang kini melanda hampir sebagian besar pelaku industri aviasi dunia.
"Berkenaan dengan upaya optimalisasi kapasitas produksi tersebut, saat ini terdapat satu armada Garuda Indonesia dan 14 armada Citilink yang tengah menunggu percepatan penjadwalan perawatan rutin berupa proses heavy maintenance, termasuk penggantian suku cadang, untuk kembali siap beroperasi," urai Rahmat, Senin (5/5/2025).
Keseluruhan proses perawatan armada tersebut kata dia, direncanakan akan dilaksanakan pada tahun ini.
Tidak dapat dipungkiri kondisi keterbatasan supply chain atas suku cadang saat ini tengah dihadapi hampir seluruh pelaku industri penerbangan, sehingga menyebabkan pelaksanaan heavy maintenance membutuhkan waktu yang lebih panjang.
"Dapat kami sampaikan pula bahwa proses heavy maintenance sendiri diperlukan guna memastikan standar keselamatan dan kelaikan terbang tetap terjaga untuk pesawat yang akan dioperasikan," ungkapnya.
Adapun sejalan dengan langkah optimalisasi armada tersebut, Garuda sejak akhir tahun 2024 juga telah mendatangkan empat armada narrow body, yakni Boeing 737-800NG (PK-GUF dan PK-GUG), sementara itu dua lainnya (PK-GUH dan PK-GUI) mulai beroperasi pada kuartal II 2025.
Langkah ini sejalan dengan pemulihan permintaan dan peningkatan trafik penumpang pascapandemi serta pertumbuhan sektor pariwisata nasional.
"Optimalisasi kapasitas produksi ini yang ke depannya akan terus kami selaraskan dengan outlook kinerja Perusahaan sesuai dengan pertumbuhan demand pasar, guna memastikan penguatan landasan kinerja usaha dapat senantiasa terjaga secara berkelanjutan," kata Rahmat.
Garuda optimistis dapat terus bertransformasi menjadi maskapai yang agile dan berdaya saing, menghadirkan layanan udara yang aman dan andal bagi masyarakat. (omy)