Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Daerah (Pemda) akan menjadikan wilayah Jawa Barat (Jabar) dan Riau untuk pilot project penanganan masalah Over Dimensi Over Load (ODOL) pada angkutan barang.
Baca Juga:
Menhub Tekankan Pentingnya Integrasi Data Angkutan Umum dan Barang
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan, saat ini masih menunggu Pemda menentukan titik lokasi dan diharapkan pada Juni 2025 akan dimulai.
"Intinya kita berusaha untuk melakukan penertiban dengan jemput bola dan di hulu, tidak hanya mengandalkan Jembatan Timbang," ujar Menhub.
Baca Juga:
Ditjen Hubdat Tegaskan Pentingnya Percepatan Penanganan Kendaraan ODOL
Nantinya, dengan timbangan mobile, petugas akan mendatangi area-area kawasan bisnis dan area pengangkutan awal.
Dia menjabarkan alasan mengapa memilih untuk membidik hulu atau keberangkatan. Hal itu karena bila memilih hilir, ada sebagian angkutan barang yang memilih berkendara menggunakan jalan tol, sehingga bisa terlewat dari Jembatan Timbang.
Baca Juga:
Ditjen Hubdat Periksa 158 Bus di Bogor Selama Periode Libur Panjang Kenaikan Isa Al Masih
Dengan adanya pilot project ini, diharapkan ketertiban angkutan barang bisa terealisasi.
Menhub mengatakan, sebelumnya sejumlah kementerian dan BUMN melalui koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan telah dikumpulkan untuk membahas penanganan ODOL.
Kementerian yang terlibat dalam pembahasan tersebut antara lain Kementerian Dalam Negeri, Keuangan, Perdagangan, Perindustrian, dan Kemenhub sebagai instansi teknis utama.
Menhub menyatakan, pihaknya sudah sangat jengah dengan keberadaan ODOL yang menyebabkan berbagai kerusakan infrastruktur dan membahayakan keselamatan.
"Pemerintah sangat serius dalam menangani ODOL," imbuhnya. (omy)