Oleh : Redaksi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - KAI Commuter mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah pengguna Commuter Line Jabodetabek, dengan rekor tertinggi harian mencapai 1.105.533 orang pada 30 April 2025.
Peningkatan ini bertepatan dengan pemberlakuan Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. 6 Tahun 2025, yang mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu.
Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, mengungkapkan bahwa rata-rata volume penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja selama April 2025 mencapai 1.038.957 orang, sementara pada Mei ini rata-rata sebanyak 1.030.815 orang.
"Puncak volume pengguna terjadi pada 30 April 2025, dengan 1.105.533 orang menggunakan layanan Commuter Line," jelas Leza, Rabu (14/5/2025).
Sementara itu, untuk layanan Commuter Line Basoetta pada pemberlakuan aturan tersebut juga mencatat peningkatan volume penggunanya. Pada Rabu, 20 April lalu tercatat sebanyak 7.445 orang atau meningkat 7,26% jika dibandingkan rata-rata pada hari kerja lainnya, yaitu sebanyak 6.941 orang per harinya.
Selain itu, KRL juga sudah terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya, seperti KA Jarak Jauh, Commuter Line Bandara, LRT, MRT, serta Bus Transjakarta. Contohnya di Stasiun Sudirman dan Cawang, pengguna juga akan mudah melanjutkan perjalanannya menggunakan LRT Jabodek, MRT, dan Bus Transjakarta untuk menuju tempat aktivitasnya di pusat kota.
Tercatat rata-rata pengguna yang naik dan turun di stasiun-stasiun tersebut juga menunjukan peningkatan. Di Stasiun Cawang saat ini rata-rata tercatat masing-masing sebanyak 27-28 ribu orang yang naik dan turun. Sedangkan di Stasiun Sudirman rata-rata tercatat sebanyak 39 ribu orang yang naik dan 41 ribu orang yang turun di stasiun ini.
Dari data tersebut, menurut Leza, mencerminkan bahwa transportasi umum seperti Commuter Line memegang peran penting dalam mobilisasi masyarakat dan pekerja di seluruh sektor dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Dengan tarif yang terjangkau Rp 3.000 untuk 25 km pertama, ditambah Rp 1.000 untuk setiap 10 km berikutnya, sangat terjangkau untuk semua kalangan. Di samping juga karena kemudahan dan keuntungan lainnya, Commuter Line bisa menjadi salah satu solusi untuk masyarakat yang akan bepergian dengan cepat dan nyaman.
“KAI Commuter berharap Commuter Line dapat menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban sebagai alat transportasinya. Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mewujudkan ekosistem transportasi di Indonesia ini agar menjadi lebih baik lagi,” tutup Leza.
Kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang mewajibkan ASN menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu bertujuan untuk mendorong penggunaan moda transportasi massal dan mengurangi kemacetan serta polusi udara di ibu kota. Instruksi ini mencakup berbagai moda transportasi, termasuk layanan dari KAI Group seperti LRT Jabodebek, Commuter Line Jabodetabek, dan Commuter Line Basoetta (Bandara Soekarno-Hatta).(fhm)
Baca Juga:
Visa dan MITJ Hadirkan Pembayaran Contactless di Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta