Oleh : Redaksi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengimbau pelanggan untuk memanfaatkan kanal resmi seperti aplikasi Access by KAI dan situs booking.kai.id dalam pemesanan tiket. Langkah ini bertujuan memberikan kemudahan, keamanan, dan efisiensi dalam proses pembelian tiket kereta api.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa transformasi digital yang dilakukan KAI memungkinkan proses pemesanan tiket berjalan secara terintegrasi dan real-time. Mulai dari pengisian data identitas hingga konfirmasi pembayaran, pelanggan dapat melakukan pemesanan dari mana saja dan kapan saja.
"Setiap tiket yang dipesan melalui kanal resmi akan terhubung dengan data pribadi pelanggan. KAI menerapkan aturan 1 KTP/Identitas berlaku hanya untuk 1 nama tempat duduk, sehingga keabsahan tiket tetap terjaga dan proses boarding menjadi lebih praktis," ujar Anne, Ahad (18/5/2025).
Pembayaran tiket dapat dilakukan melalui berbagai metode digital, dan tiket elektronik dapat diakses langsung melalui aplikasi tanpa perlu dicetak. Proses ini mendukung efisiensi dan mengurangi penggunaan kertas, sejalan dengan komitmen KAI terhadap keberlanjutan lingkungan.
Aplikasi Access by KAI telah mencatat lebih dari 29 juta unduhan, dengan 8 juta pengguna aktif bulanan, serta 23 juta akun terdaftar. Angka ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital KAI yang terus berkembang.
Pada Access by KAI juga terdapat fitur carbon footprint. Fitur ini menampilkan estimasi emisi CO₂ dari perjalanan yang dilakukan pelanggan dan memberikan pembanding dengan moda transportasi lain.
Sebagai bagian dari inovasi layanan dan keamanan, KAI juga menyediakan fitur face recognition di 21 stasiun utama. Teknologi ini mempercepat proses boarding tanpa perlu menunjukkan dokumen fisik. Cukup dengan memindai wajah, sistem akan otomatis mencocokkan data pelanggan dan membuka gate masuk.
“Stasiun yang telah dilengkapi dengan face recognition antara lain: Gambir, Pasar Senen, Bandung, Semarang Tawang, Yogyakarta, Solo Balapan, Surabaya Gubeng, Malang, dan Medan. Kehadiran teknologi ini membuat proses keberangkatan semakin nyaman dan efisien, terutama saat volume penumpang tinggi,” jelas Anne.
Untuk menjaga kepercayaan pelanggan, KAI memastikan bahwa seluruh data pribadi tersimpan secara aman sesuai standar ISO 27001. Data digunakan khusus untuk keperluan boarding dan akan terhapus otomatis setelah satu tahun. Pelanggan juga memiliki kendali penuh atas datanya melalui aplikasi atau bantuan petugas.
Selain teknologi digital, KAI terus mendorong gaya hidup berkelanjutan dengan menyediakan water station di berbagai stasiun. Fasilitas ini mendukung pelanggan yang membawa tumbler, sekaligus mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
“Melalui sistem pemesanan tiket yang semakin modern, aman, dan ramah lingkungan, KAI terus menghadirkan layanan transportasi publik yang mengutamakan kenyamanan pelanggan dari awal hingga akhir perjalanan,” pungkas Anne. (fhm)
Baca Juga:
KAI Daop 1 Jakarta Beri Layanan Porter Gratis Bagi Penumpang KA Sembrani yang Terlambat