Perwakilan Indonesia Bersama Arab Saudi Bahas Penggunaan Bandara Taif untuk Haji dan Umrah

  • Oleh : Naomy

Senin, 09/Jun/2025 10:32 WIB
Pembahasan Bandara Thaif untuk jemaah haji dan Umroh Indonesia Pembahasan Bandara Thaif untuk jemaah haji dan Umroh Indonesia

 

MAKKAH (BeritaTrans.com) – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Anggota Amirul Hajj Indonesia 2025 menggelar pertemuan dengan Otoritas Bandara Taif International Airport di Makkah, Arab Saudi, Ahad (8/6/2025). 

Baca Juga:
Bandara Semarang, Palembang, dan Babel Kembali Berstatus Internasional, Begini Kata Menhub

Pertemuan itu membahas kemungkinan penggunaan Bandara Taif bagi jamaah haji maupun umrah dari Indonesia. 

Dalam kesempatan itu, Menhub menilai Bandara Taif secara teknis bisa digunakan untuk jamaah haji dan umrah asal Indonesia. 

Baca Juga:
Presiden Resmikan Terminal Khusus Haji dan Umroh Bandara Soekarno-Hatta

Langkah ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendistribusikan arus kedatangan dan memberikan alternatif jalur yang lebih efisien menuju Makkah. Diharapkan pula akan memberikan kenyamanan lebih kepada para jemaah.

“Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah selain Jeddah dan Madinah untuk mengurangi kepadatan. Apalagi, jarak dari Bandara Taif ke Makkah tidak terlalu jauh, hanya 70 km,” tutur Menhub.

Baca Juga:
Pengembangan MRO dan Aerospace Park BIJB Kertajati, Menhub Tegaskan Komitmen Pemerintah Perkuat Industri Penerbangan

Menurutnya, untuk kali pertama pada musim haji tahun ini, Bandara Taif sudah digunakan jamaah haji khusus asal Indonesia. 

Sebanyak 44 jamaah haji khusus Indonesia tiba di Bandara Internasional Taif pada Rabu (28/5/2025).

“Kedatangan di Bandara Taif ini menjadi catatan penting dalam upaya diversifikasi jalur masuk jamaah haji ke Arab Saudi,” ungkapnya.

Adapun anggota Amirul Hajj Indonesia yang hadir pada pertemuan ini yaitu Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.

Hadir juga Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah, Wakil Menteri Agama Romo KH R Muhammad Syafi'i, Rektor IPB University Arif Satria, Konsul Jenderal Republik Indonesia Yusron B. Ambary. (omy)