Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) – Membawa jemaah haji asal Surabaya, Jawa Timur, maskapai Saudia Airlines kembali mendapat serangan ancaman bom.
Maskapai kembali mendapat ancaman bom yang kali ini melalui telepon, diterima Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, namun dengan rute berbeda yaitu rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya, Sabtu (21/6/2026) pagi.
Baca Juga:
Mulai 1 Agustus, Garuda Indonesia Terbangi Rute Jakarta-Samarinda PP
Saat ini ditegaskan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan, pihaknya tengah memastikan keselamatan dan keamanan 376 penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya dari ancaman bom.
"Dilaporkan bahwa Pilot Pesawat Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan setelah mendapat ancaman bom. Keputusan ini diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal," tutur Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa.
Baca Juga:
Rute Baru, Batik Air Ajak Terbang Palembang-Kuala Lumpur Mulai 13 September
Dia menjelaskan, penanganan (emergency treatment) dilakukan setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
“Setelah pesawat mendarat di
Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, langsung dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat," katanya.
Baca Juga:
AirAsia Malaysia Terbang Perdana Kuala Lumpur-Palembang
Dilanjutkan dengan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi).
Asri menambahkan pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang telah selesai dilakukan dan dilanjutkan pemeriksaan pesawat secara gabungan oleh Tim Gegana POLRI, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandara.
Operasional penerbangan dari dan ke Kualanamu tidak terganggu.
“Bandara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya," ucap dia.
Kru dan penumpang rencana akan diterbangkan ke Surabaya, Sabtu (22/6/2205) pukul 03.30 WIB dengan pesawat yang sama.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa menyampaikan pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait.
“Kemenhub terus berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandara Kualanamu, Pemerintah Daerah setempat dan pihak terkait lainnya hingga kondisi menjadi aman terkendali," ujar Lukman.
Sama seperti penanganan pada Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta, langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan. (omy)