JAKARTA (BeritaTrans.com) – DAMRI terus memperkuat komitmennya dalam mendukung transportasi ramah lingkungan dengan memperluas infrastruktur charging station untuk armada bus listriknya.

Baca Juga:
Sebanyak 940 Ribu Masyarakat Terbantu Mobilisasi ke Bandara Soekarno-Hatta Naik DAMRI

Head of Corporate Communication DAMRI Atikah Abdullah menjelaskan bahwa saat ini DAMRI telah mengoperasikan 30 unit _charging station_ di Stasiun DAMRI Klender dan 26 unit di Stasiun DAMRI Pupar. Sebagai bagian dari rencana ekspansi armada bus listrik, DAMRI akan menambah fasilitas _charging station_ di Stasiun DAMRI Cawang sebanyak 15 unit dan di Stasiun DAMRI Ciputat sebanyak 24 unit.

Penambahan fasilitas _charging station_ ini merupakan langkah strategis untuk mendukung operasional seluruh unit armada listrik DAMRI, terutama mengingat proyeksi penambahan 200 unit bus listrik di tahun 2025. Dari jumlah tersebut, 70 unit Zhongtong dan 5 (lima) unit VKTR hasil karya anak bangsa yang mulai beroperasi pada akhir Juni 2025, menandai tonggak penting dalam transformasi transportasi publik yang lebih bersih dan efisien.

Baca Juga:
Bakti DAMRI untuk Rakyat, Gelar Khitanan Massal bagi 30 Anak Kurang Mampu

Setiap charging station mampu mengisi daya penuh satu unit bus listrik dalam waktu maksimal dua jam. Dengan kapasitas baterai sebesar 350 kWh, bus listrik DAMRI dapat menempuh jarak hingga 250 kilometer dalam satu kali pengisian penuh, memberikan solusi transportasi yang andal dan ramah lingkungan bagi masyarakat.

“Pengembangan infrastruktur _charging station_ ini sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional armada bus listrik kami yang terus bertambah. DAMRI berkomitmen untuk mendukung transisi menuju transportasi berkelanjutan dan mendukung target Net Zero Emission pada 2060 melalui inovasi dan investasi berkelanjutan," lanjut Atikah.

Baca Juga:
DAMRI Hadirkan Fitur Pink Zone di DAMRI Apps, Solusi Nyaman dan Aman untuk Pelanggan Perempuan

Dengan penguatan infrastruktur ini, DAMRI optimis dapat memberikan layanan transportasi publik yang lebih bersih, nyaman, dan efisien, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon di sektor transportasi.(ahmad)