Program Diskon Tiket 30% Disambut Antusias, 2,2 Juta Tiket KA Telah Terjual

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 04/Jul/2025 19:50 WIB
Foto:dok.KAI Foto:dok.KAI

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menjelang puncak libur sekolah, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat tingginya minat masyarakat terhadap program Diskon Tiket 30% yang dimulai sejak 5 Juni 2025.

Hingga Jumat (4/7), sebanyak 2.222.314 tiket telah terjual dari total 3,5 juta tempat duduk yang disediakan, mencerminkan pemanfaatan kapasitas hingga 63% dalam waktu satu bulan. Program ini tak hanya memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga mendukung pemerataan ekonomi dan pariwisata nasional.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai moda transportasi andalan, khususnya saat momen libur. Diskon ini, lanjutnya, memberi kemudahan perjalanan sekaligus memperbesar dampak ekonomi di berbagai daerah.

“Dengan tarif yang lebih terjangkau, masyarakat bisa lebih bebas bepergian, menjelajahi destinasi baru, dan turut menghidupkan aktivitas ekonomi lokal. Program ini juga mendorong pergerakan sektor-sektor penunjang seperti angkutan lanjutan, kuliner, UMKM sekitar stasiun, hingga wisata daerah,” ujar Anne, Jumat (4/7/2025).

Sejumlah kereta api yang masuk dalam program diskon mencatat tingkat keterisian kursi yang sangat tinggi bahkan melampaui 100%. Berikut daftarnya:

1. KA Joglosemarkerto relasi Solo – Semarang – Tegal – Purwokerto (pp)
Okupansi 134% (112.447 pelanggan dari kapasitas 84.195)

2. KA Wijayakusuma relasi Ketapang – Cilacap (pp)
Okupansi 132% (23.245 pelanggan dari kapasitas 17.625)

3. KA Blambangan Ekspres relasi Pasarsenen – Semarang – Surabaya – Ketapang (pp)
Okupansi 131% (19.097 pelanggan dari kapasitas 14.609)

4. KA Ranggajati relasi Jember – Surabaya – Cirebon (pp)
Okupansi 129% (36.490 pelanggan dari kapasitas 28.225)

5. KA Papandayan relasi Garut – Gambir (pp)
Okupansi 112% (34.460 pelanggan dari kapasitas 30.698)

6. KA Malabar relasi Bandung – Malang (pp)
Okupansi 102% (41.921 pelanggan dari kapasitas 41.099)

7. KA Gaya Baru Malam Selatan relasi Surabaya – Pasarsenen (pp)
Okupansi 101% (25.438 pelanggan dari kapasitas 25.223)

8. KA Pangandaran relasi Banjar – Gambir (pp)
Okupansi 100% (32.175 pelanggan dari kapasitas 32.068)

Okupansi kereta api yang melebihi angka 100 persen. Hal ini disebabkan adanya penumpang dinamis yaitu penumpang yang turun-naik antara stasiun awal dengan stasiun tujuan akhir.

Tingginya minat pelanggan ini berdampak langsung pada peningkatan kunjungan ke berbagai destinasi lokal. KA Pangandaran, misalnya memudahkan akses menuju Pantai Pangandaran dan Green Canyon. KA Joglosemarkerto melintasi rute yang kaya akan sejarah dan budaya seperti Semarang dan Pekalongan. Sementara Blambangan Ekspres membuka konektivitas dari Jakarta hingga Banyuwangi, yang kini menjadi salah satu primadona wisata bahari nasional.

Berbagai rute lainnya juga menjangkau kota-kota dengan potensi besar seperti Jember, Malang, Garut, hingga Cirebon. Perjalanan yang lebih terjangkau turut mendorong pengeluaran pelanggan untuk sektor riil mulai dari ojek dan angkot, pedagang kuliner, pengrajin lokal, hingga pelaku pariwisata.

“Melalui program ini, KAI menunjukkan bahwa naik kereta bukan sekadar soal sampai tujuan, tapi juga tentang membuka akses, menggerakkan roda ekonomi, dan menyambungkan potensi antarwilayah. KAI akan terus menghadirkan layanan yang terjangkau, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat agar setiap perjalanan membawa dampak nyata bagi kehidupan masyarakat di berbagai daerah,” tutup Anne. (fhm)

Baca Juga:
Semester I 2025, KAI Group Layani 240 Juta Pelanggan: Bukti Kepercayaan Publik Terus Tumbuh