APACE dan APDI di Banjarmasin: Angkutan Sekolah Gratis, Bikin Ceria Pelajar

  • Oleh : Naomy

Senin, 03/Nov/2025 07:19 WIB
Angkutan pelajar gratis Angkutan pelajar gratis

 

Penulis: Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat

Baca Juga:
50 Kota Prioritas: Membangun Pusat Pertumbuhan Baru dengan Layanan Transportasi Umum

APACE dan ABDI merupakan angkutan khusus bagi pelajar di Kota Banjarmasin sebagai cikal bakal angkutan umum modern, yakni Trans Banjarmasin.

JAKARTA (BeritTrans.com) - Layanan angkutan umum di Kota Banjarmasin dimulai dengan inisiasi Program Angkutan Pelajar Ceria (APACE) pada 1 Oktober 2018.

Baca Juga:
Menjelajah Pelosok Aceh: Kisah Bus Perintis Menghubungkan Daerah Terisolir

Program ini merupakan layanan angkutan gratis yang disediakan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Perhubungan (Dishub) khusus untuk mengantar dan menjemput pelajar sekolah.

Sesuai peruntukannya, angkutan pelajar ini hanya beroperasi pada hari masuk sekolah, dan armada APACE tidak diperbolehkan mengangkut penumpang selain pelajar.

Baca Juga:
MTI Aceh Soroti Kebijakan Pemprov Sumut Hentikan Truk Plat BL: Berpotensi Ganggu Logistik Antarprovinsi

Pada tahun 2019, Program APACE menambah dua unit angkutan untuk melayani 10 trayek.

Penambahan ini menggunakan angkutan umum yang sudah ada, yang dikenal masyarakat Banjarmasin sebagai Taksi Kota, sebagai langkah strategis agar tidak menimbulkan gejolak.

Untuk mendukung operasional, setiap kendaraan mendapatkan insentif sebesar Rp175.000 per hari.

Pengembangan berlanjut pada tahun 2020 dengan penambahan dua unit angkutan lagi, dan pada tahun 2021, cakupan layanan diperluas hingga mencapai 15 trayek.

Penambahan delapan unit angkutan di tahun 2022 dengan mengangkut 325 penumpang per hari. Tahun 2023 (387 penumpang per hari), tahun 2024 (477 penumpang per hari).

Layanan gratis APACE bertujuan memberikan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan bagi pelajar untuk berangkat dan pulang sekolah tanpa biaya.

Angkutan ini beroperasi dengan rute (trayek) yang sudah ditetapkan dan jadwal antar jemput yang disesuaikan dengan waktu masuk dan pulang sekolah.

Selain membantu pelajar, program ini juga menjadi upaya untuk menghidupkan kembali angkutan kota ("taksi kuning") yang sempat mati suri.

Dampak positif keberadaan angkutan pelajar ini adalaha dapat meningkatkan keamanan pelajar saat bepergian ke sekolah dan membantu meningkatkan kesejahteraan para sopir angkot yang direkrut, karena mereka mendapat kepastian pendapatan dan tidak perlu menombok biaya BBM lagi.

Angkutan pelajar disabilitas

Tak hanya APACE, hadir juga angkutan pelajar disabilitas (APDI) mulai efektif beroperasi tahun 2019 dengan dua unit menggunakan taksi kota melayani dua trayek.

Tahun 2020 ada tambahan satu unit angkutan. Tahun 2021 melayani enam trayek dan tahun 2022 mengakut 56 penumpang per hari dengan ditambah dua unit angkutan.

Tahun 2023 sebanyak 65 penumpang per hari dan tahun 2024 (70 penumpang per hari).

Pelayanan Angkutan Pelajar Ceria (APACE) dan Angkutan Pelajar Disabilitas (APDI) dilaksanakan sesuai dengan Kegiatan Belajar Mengajar pada sekolah-sekolah di Kota Banjarmasin.

Setiap jadwal Kegiatan Belajar Mengajar dikomunikasikan oleh sekolah-sekolah melalui Pengemudi Angkutan Pelajar kepada Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin guna menyesuaikan jadwal layanan Angkutan Pelajar.

APACE dan APDI masing-masing melayani pada jam sekolah dengan satu kali jemputan pagi untuk keberangkatan ke sekolah dan satu kali jemputan siang untuk kepulangan dari sekolah.

Namun, tidak menutup kemungkinan untuk angkutan pelajar bisa melayani hingga dua kali jemputan.

Hal ini dikarenakan kebutuhan dan minat dari pelajar untuk menggunakan angkutan pelajar.

Sampai dengan Maret 2025, Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin melalui Layanan APACE telah mengoperasikan 15 unit dan melayani total 57 sekolah.

Sedangkan untuk Program APDI, Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin mengoperasikan 5 unit dan melayani total enam sekolah, yakni lima sekolah inklusi dan satu Sekolah Luar Biasa (SLB).

Program ini telah berjalan cukup lama sejak diluncurkan (sekitar tahun 2018), dan Dishub Banjarmasin juga fokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para pengemudi APACE. (omy)