Contra Flow Diterapkan untuk Cegah Macet di Sekitar Longsor di Km 47 Tol Cikampek

  • Oleh :

Selasa, 02/Jul/2013 10:51 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Manajemen PT Jasa Marga berusaha keras memperbaiki dan menangani longsoran di KM 47 Jalan tol Cikampek. Untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas sebagai dampak longsor, diterapkan strategi contra flow. "Satuan Tugas di lapangan sangat serius melakukan penanganan longsoran tersebut dan piket bergantian agar lajur dapat segera dioperasikan kembali secara normal untuk pelayanan kepada pengguna jalan," kata Iwan Dewantoro, dari PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, kemarin. Menurut Iwan, satu hari setelah terjadi longsoran, pada 28 Mei 2013, cabang Jakarta-Cikampek langsung memerintahkan kontraktor pelaksana pekerjaan pemeliharaan periodik untuk melakukan penanganan longsoran tersebut. Disebutkannya, untuk penanganan longsoran terlebih dahulu harus dilakukan penyelidikan kondisi tanah untuk mengetahui berapa dalam bidang longsoran tersebut. Namun, sambil menunggu hasil penyelidikan tanah, dilakukan penanganan pendahuluan, antara lain pemasangan counter weight berupa bronjong di kaki timbunan untuk menahan pergerakan/longsoran masa tanah. Juga membuat subdrain di lereng untuk mengalirkan air yang ada dan grouting ke tanah di bawah badan jalan lajur 1 dan bahu luar yang amblas. Tujuannya untuk memperkeras tanah di bawah badan jalan. "Penanganan pendahuluan ini berhasil mengurangi dalamnya amblas sekitar 15 cm menjadi rata-rata 5 cm," ujar Iwan. Ia mengemukakan, informasi dari kontraktor, pelaksana spesialis pondasi bored pile baru dapat dilaksanakan setelah Lebaran. "Namun agar lajur dapat dioperasikan normal selambatnya H-10 lebaran 2013, dilakukan pemancangan dengan tiang pancang di rounding bahu jalan yang fungsinya sama dengan pondasi bored pile." Supaya lebih cepat, lanjut Iwan, digunakan stock pondasi tiang pancang milik PT Jasa Marga yang sudah ada, sehingga tidak perlu menggu waktu untuk order tiang pancang lagi. "Semua proses persiapan pemancangan tersebut sudah dilaksanakan dalam jangka waktu cepat, yaitu kurang dari 1 minggu, termasuk sudah ada stock tiang pancang yang dimobilisasi di lokasi. Dan saat ini sedang dilakukan setting/instalasi alat pacang dilapangan," paparnya.CONTRA FLOW Sementara itu, Manajer Lalulintas PT Jasa Marga Cabang Jakarta Cikampek Cece Kosasih mengemukakan, pada kondisi khusus pihaknya menerapkan sistem contra flow di KM 48 sampai KM 47, yang sudah dilaksanakan, Senin (1/7). "Dengan sistem itu arus lalulintas sudah terurai," kata Cece. Ia mengemukakan, terkait dengan berita kemacetan yang sampai 23 KM, Yaitu KM 70 s.d KM 47 dari Cikampek ke arah Jakarta, tidak benar. Karena panjang antrean terpadat hari minggu sekitar 8 KM. Jika panjangan antrian sampai KM 70 maka secara logika akan ada antrian di KM 66 dari Ramp Cipularang ke Jakarta, padahal sampai dengan saat ini tidak ada komplain antrian di cipularang karena longsoran KM 47.(ali)