Tak Hanya Keselamatan Pelayaran, Distrik Navigasi Kupang Juga Jaga Teritorial NKRI

  • Oleh :

Jum'at, 22/Janu/2016 19:52 WIB


KUPANG (beritatrans.com) - Tugas dan fungsi utama Distrik Navigasi (Disnav) adalah menjaga keselamatan pelayaran dengan menjalankan misinya sebagai penyelenggara keamanan dan keselamatan alur pelayaran melalui pengelolaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).Selain itu, mengelola telekomunikasi pelayaran, kapal negara kenavigasian, bengkel, pengamatan laut, dan survei hidrografi. Tugas utama Disnav itu sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 30 Tahun 2006.Mensu_Pulau_Ba'a_beritatransBerbeda dengan Kantor Distrik Navigasi Kelas II Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Disnav yang berada di pulau dan berbatasan langsung dengan Timor Leste dan perairan Australia ini memiliki peran ganda, bahkan multi peran. Meskipun bila berdasarkan regulasi tugas pokoknya hanya menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran, tetapi fakta di lapangan, tugas dan fungsinya bertambah, yakni turut membantu pemerintah daerah setempat dalam mengembangkan sektor pariwisata. Bahkan Disnav Kupang juga memiliki tugas yang jauh lebih penting yaitu menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Paulus_Tantu_beritatrans"Beberapa menara suar dan rambu suar yang kami miliki berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga yaitu Timor Leste dan Australia. Dalam kaitan itu," kata Kepala Distrik Navigasi Kelas II Kupang Paulus Tantu, SE.Menurut Paulus, dahulu fungsi Menara Suar dan Rambu Suar betul-betul didedikasikan untuk menjaga keselamatan pelayaran. Membantu dan mengarahkan para nakhoda kapal agar berlayar sampai tujuan. Tetapi sekarang SBNP, terutama menara suar dan rambu suar berfungsi juga sebagai tanda batas negara dan eksistensi sebuah negara.Mensu_Pulau_Ba'a_beritatrans"Bahkan seiring tuntutan zaman, termasuk permintaan para kepala pemerintahan daerah, banyak menara suar yang dijadikan sebagai salah satu objek wisata," kata Paulus.Bila melihat peta, posisi dan wilayah kerja Disnav Kupang memang sangat strategis dan memiliki peran penting sebagai garda utama NKRI. Luas wilayah kerjanya pun tergolong sangat luas yaitu mencapai 92,170 mil yang meliputi seluruh Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sebagian Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Mensu_Pulau_Ba'a_beritatransDi bagian selatan, wilayah kerja Disnav Kupang berbatasan langsung dengan Australia dan dibagian timur berbatasan dengan Timor Leste. Garis pantai yang berada di wilayah kerjanya pun relatif panjang yaitu mencapai 2.888 mil. Posisi strategis lainnya adalah lautan yang menjadi wilayah kerja Disnav Kupang masuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yaitu ALKI III/A dan ALKI III/D. ALKI merupakan perairan lintas damai yang sering digunakan oleh kapal-kapal internasional untuk melintas. Keselamatan dan keamanan lalu lintas laut di perairan ALKI ini tentu saja menjadi tanggung jawab Disnav Kupang juga.Disnav_Kupang_Peta_beritatransKondisi perairan di wilayah kerja Disnav Kupang juga terkenal dengan gelombang tingginya yang ganas. Bagaimana tidak, laut NTT memang sudah sangat terkenal selain dengan keindahannya juga dikenal dengan keganasannya. Pada waktu dan musim-musim tertentu, gelombang di laut NTT bisa mencapai ketinggian antara 4 hingga 5 meter yang mampu membuat kapal-kapal motor kecil nyaris berdiri tegak. NTT memang dikelilingi oleh Laut Timor, Samudera Hindia, dan Laut Flores. NTT juga di belah oleh Laut Sawu yang juga dikenal dengan keganasan ombaknya.Kondisi wilayah kerja dan penambahan beban tugas dan tanggung jawab seperti itulah yang membuat Paulus bersama segenap staf Disnav Kupang berupaya keras menjaga tingkat keandalan seluruh alat SBNP yang dimiliki. Meskipun peralatan SBNP-nya tergolong biasa-biasa saja untuk ukuran Disnav Kelas II dan berada di garda terdepan perbatasan negara, tetapi seluruh jajaran Disnav Kupang tetap berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, terutama para pengguna jasa pelayaran."Bapak Menteri Perhubungan dan Bapak Dirjen Perhubungan Laut memerintahkan kami untuk bekerja luar biasa demi bangsa dan negara. Apapun yang ditugaskan oleh negara, kami jalani dengan sepenuh hati," ujar Paulus.Mensu_Pulau_Ba'a_beritatransSaat ini, Disnav Kupang memiliki 18 unit Menara Suar, F3 unit Rambu Suar, 3 unit Pelampung Suar, dan 12 unit Rambu Siang. Stasiun Radio Pantai (SROP) yang dimiliki sebanyak 9 yaitu 1 unit SROP Kelas II, 1 unit SROP Kelas III/A, 1 unit SROP Kelas III/B, 5 unit SROP Kelas IV/A, dan 1 unit SROP Kelas IV/B.Sedangkan kapal negara kenavigasian hanya 1 unit yaitu KN Mina yang diproduksi tahun 1997. Inilah satu-satunya kapal yang digunakan Disnav Kupang untuk operasional, baik untuk pergantian operator menara suar, perbaikan dan perawatan SBNP, patroli, dan sebagainya.Disnav_Kupang_SROPUntuk menunjang kelancaran operasionalnya, Disnav Kupang memiliki bengkel, gudang, dan dermaga khusus kenavigasian. Sayangnya, dermaga yang memiliki panjang 40 meter, lebar 8 meter dan trestle 48 m X 8 m itu kini tidak lagi menjadi dermaga khusus kenavigasian karena kapal-kapal milik TNI AL, Bea Cukai, dan beberapa instansi pemerintah lainnya turut menumpang sandar di dermaga tersebut."Terkadang memang menyulitkan kapal kita untuk bermanuver karena dermaga menjadi sempit, tapi sesama instansi pemerintah kan harus saling menolong," ujar Paulus. Disnav_Kupang_SROP_1Di tengah berbagai keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki, Paulus mengaku sangat beruntung memiliki para pemimpin seperti yang ada sekarang. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt.Bobby R Mamahit, dan Direktur Kenavigasian Ir. Bambang Wiyanto, MM, dinilai Paulus sebagai pemimpin yang sangat perhatian dan berpikiran jauh ke depan."Mereka menghendaki agar semua UPT (Unit Pelaksana Teknis) memiliki wibawa dan disegani, serta pelayanannya semakin memuaskan masyarakat," katanya.Paulus_1Makanya upaya berbagai perbaikan terus dilakukan, baik perbaikan dari sisi fisik bangunan kantor dan SBNP, juga perbaikan dari sisi kapasitas dan kapabilitas para petugasnya.Salah satu contohnya adalah mewajibkan setiap kantor Disnav agar menghilangkan kesan kumuh dan suram. Kemudian merenovasi menara-menara suar agar terlihat lebih indah dan gagah dipandang mata. Mengganti alat-alat SBNP dan SROP yang dianggap sudah tidak layak pakai.2016-01-20 11.14.48"Perhatian yang begitu besar dari para pemimpin itu tentu saja harus dijawab dengan kerja keras seluruh petugas navigasi," ujar Paulus.(aliy)