Peremajaan Truk Logistik Butuh Rp7 Triliun

  • Oleh :

Jum'at, 22/Jun/2012 21:02 WIB


JAKARTA (Berita TranS) - Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) menyebutkan dibutuhkan dana sebesar Rp7 triliun untuk merevitalisasi atau peremajaan 60% armada truk angkutan logistik yang beroperasi di Indonesia atau sebanyak 3-4 juta truk dari total truk yang beroperasi saat ini sebanyak 6 juta truk.Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organda Eka Sari Lorena mengatakan lebih dari setengah truk yang beroperasi di Tanah Air telah berusia tua yaitu berumur 15-35 tahun. Tuanya kendaraan beban berat tersebut menyebabkan tingginya biaya operasional untuk pengangkut barang logistik.Kendaraan truk tua ini pastinya lebih boros bahan bakar minyak (BBM), polusinya juga tinggi, dan melaju di jalan lebih pelan sehingga menyebabkan kemacetan, dengan demikian dibutuhkan revitalisasi truk tua, kata Eka usai ditemui sejumlah media di Jakarta, kemarin.Dia menjelaskan, hambatan revitalisasi truk di Indonesia yaitu tingginya harga truk untuk jenis terbaru. Menurut dia, pajak bea masuk truk ke dalam negeri sebesar 40-60%. Berdasarkan regulasi yang ada, pengusaha angkutan logistik harus membeli kendaraan truk melalui Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).Kita mengharapkan pembelian truk bisa langsung di importir, karena melalui Gaikindo lebih mahal dengan adanya bea masuk, kuota penjualan truk yang dijual mereka hanya 60.000 kendaraan pertahunnya, tambah dia.Menurutnya, peremajaan armada truk dilakukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Saat ini total truk yang tergabung dalam Organda sebanyak 6 juta unit. Dari jumlah tersebut sebanyak 60 persen umur truk sudah tua atau berumur sekitar 15-30 tahun.Untuk itu lanjut Eka, pihaknya mengusulkan kepada pemerintah untuk membebaskan bea masuk untuk pembelian truk sehingga biaya truk menjadi lebih murah. "Bea masuk sebesar 40-60% dari harga truk tersebut. Peremajaan truk sangat dibutuhkan karena pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat," tuturnya.Ketua DPP Organda Bidang Lingkungan Kementerian Perhubungan Onny Febriananto menambahkan pertumbuhan truk sebagai angkutan barang publik hanya tumbuh 6% per tahun. Apabila revatilisasi tersebut tidak segera dilaksanakan maka semakin mahal biaya distribusi di Indonesia yang sekarang sudah mengambil porsi 30% dari pendapatan masyarakat dan semakin tidak kompetitif produk Indonesia bersaing di dalam maupun luar negeri. (ali)