Penganiayaan Taruna Terjadi di Luar Kampus STIP

  • Oleh :

Sabtu, 26/Apr/2014 15:42 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Capt. Rudiana, MM, mengungkapkan aksi kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya seorang taruna, bukan terjadi di dalam kampus atau asrama STIP."Terjadi di tempat kos di kawasan Semper, Jakarta Utara. Bukan di dalam kampus atau asrama. Kami amat ketat menjaga taruna selama mengikuti proses belajar di sini," ungkap Rudiana ketika dikonfirmasi beritatrans.com, Sabtu (26/4/4014).Dia mengemukakan berdasarkan laporan dan fakta yang ada, peristiwa penganiayaan itu terjadi ketika hari libur. "Memang kemarin itu, Jumat, 25 April 2014, hingga Minggu, 27 April 2014, taruna libur perkuliahan. Sebagian dari mereka ada yang pulang ke rumah masing-masing," tuturnya.Memanfaatkan liburan tersebut, sebagian mahasiswa asal Medan, Sumatera Utara, diketahui pulang ke tempat kos di kawasan Semper, Jakarta Utara. "Mereka membuat komunitas tersendiri dengan kos bersama di sana," tuturnya.Namun ketika berkumpul itu terjadi penganiayaan. "Kalau kronologisnya kami belum tahu. Tapi yang pasti, pada Jumat pagi, sekitar pukul 03.30, petugas security di STIP mendapat telepon dari seorang warga bahwa ada taruna STIP meninggal dunia karena dikeroyok," tuturnya.Mahasiswa tersebut bernama Dimas Dikita Handoko, yang baru duduk di semester II jurusan Nautika. "Laporan yang saya terima, mereka dianiaya oleh seniornya yang di semester VIII. Jenazah Dimas bersama korban luka lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati," tuturnya.Setelah diotopsi, jenazah Dimas dibawa keluarga ke Medan, dengan menggunakan pesawat jam 15.00. Selain itu, dia mengutarakan sebanyak delapan taruna ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian, sedangkan enam taruna lainnya menjadi saksi. "Informasi selanjutnya masih kami telusuri dari pihak kepolisian," jelasnya.kampus stipRudiana menyatakan amat berduka dan menyesal atas terjadinya penganiayaan berujung hilangnya nyawa tersebut. "Kepada keluarga Dimas Dikita, kami menyampaikan rasa duka teramat dalam. Semoga Allah SWT membahagiakan almarhum di alam kubur," tuturnya.Pada sisi lain, dia menegaskan amat menyesalkan kekerasan yang dilakukan oleh taruna STIP. "Mengapa pula masih saja ada di antara taruna yang bertindak pidana seperti itu. Mereka menghancurkan masa depan diri sendiri," ujarnya.Ketua STIP menyatakan selama ini jajaran civitas akademika sering mengingatkan taruna untuk tidak lagi berbuat kekerasan kepada siapapun, apalagi kepada sesama taruna. "Tugas mereka adalah belajar dan belajar, sekaligus mempersiapkan diri menjadi generasi penerus bangsa dan negara ini," cetusnya. pelantikan_perwira_remaja_20120523_1899512878PERNYATAAN POLISISecara terpisah, Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal menjelaskan peristiwa dugaan penganiayaan ini terjadi pada Jumat (25/4). Pihak kepolisian yang mendapat laporan dari keluarga segera bergerak. Sejumlah saksi sudah diperiksa. "Ada luka-luka lebam di dada," tegas Iqbal.Dia mengemukakan telah mengamankan delapan senior di sekolah pelayaran tersebut. "Sudah diamankan beberapa orang. Mereka senior STIP," tegasnya. (aw).